Kaitkan Kerumunan Jokowi di NTT dengan Habib Rizieq Shihab, Teddy Gusnaidi Haramkan Fatwa MUI

26 Februari 2021, 11:21 WIB
Teddy Gusnaidi, Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). /Tangkap layar Twitter.com/@Teddy Gusnaidi

MANTRA SUKABUMI - Wakil Ketua MUI menyebut bahwa kerumunan pada kunjungan kerja Presiden Jokowi di NTT sama dengan Habib Rizieq Shihab.

Waketum MUI, Anwar Abbas berharap polisi bisa bertindak adil, pernyataan tersebut pun mendapatkan tanggapan dari elit PKPI, Teddy Gusnaedi.

Teddy Gusnaedi menyatakan bahwa dirinya tidak percaya pada lembaga MUI, yang pengurusnya tidak mampu memahami suatu masalah.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Sebut FPI Tak Punya Keinginan Ganti Pancasila, Din Syamsuddin: Mereka Radikal secara Moral

"Masih mau kita percayakan fatwa ke LSM yang pengurusnya memahami suatu masalah saja tidak mampu, tapi sudah membuat statement ke publik?," cuit Teddy seperti dikutip mantrasukabumi.com ari akun twitter @TeddyGusnaidi pada Jumat, 26 Februari 2021.

Menurut Teddy kejadian kerumunan pada kunjungan Presiden Jokowi di NTT berbeda dengan kasus Habib Rizieq.

"Padahal kejadian di NTT berbeda 180 derajat dengan kasus Rizieq," tulis Teddy.

"Terus terang, saya sudah mengharamkan fatwa MUI " pungkasnya.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Waketum MUI Terkait Kerumunan Jokowi, Teddy Gusnaidi: Saya Sudah Haramkan Fatwa MUI

Sebelumnya, Mantan politisi partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga menyoroti keruman yang terjadi pada kunjungan Presiden RI Jokowi di NTT.

Ferdinand mengatakan bahwa kerumunan pada kunjungan kerja Presiden Jokowi di NTT tersebut tidak direncanakan, dan sama haknya dengan kerumunan Habib Rizieq Shihab di Bandara.

Pernyataan Fedinand tersebut diungkapkan langsung melalui akun twitter pribadihya pada 24 Februari 2021.

"Kerumunan di NTT itu bukan kerumunan yg direncanakan," cuit Ferdinand seperti dikuti mantrasukabumi.com dari akun twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 24 Februari 2021.

Baca Juga: Santap Ayam Kedewatan Ibu Mangku di Bali, Sandiaga Uno: ini Makanan Legendaris

"Tapi faktanya adalah @jokowi datang menuju lokasi peresmian, dan warga berdiri menyambut," tulisnya menambahkan.

Ferdinand menuturkan bahwa hal yang tidak mungkin, bila Presiden berlalu begitu saja saat melewati warga tanpa bertegur sapa.

"Jokowi kemudian menyapa warganya, karena tak mungkin Jokowi berlalu tak bertegur dengan warga karena prokes," tutur Ferdinand.

Baca Juga: Rizal Ramli: Korupsi adalah Pengkhianatan terhadap Rakyat

"Ayolah gunakan nalar sehat mencerna peristiwa," tegas Ferdinand.

Lebih lanjut, mantan politisi partai Demokrat itu menjelaskan bahwa peristiwa euforia yang spontan dilakukan oleh masyatakat itu sama halnya dengan kondisi ketika penyambutan Habib Rizieq Shihab di Bandara.

"Peristiwa euforia dan histeria spontan penyambutan itu sama jg dgn kondisi ketika Rizieq Sihab disambut pendukungnya dari Bandara Sorkarno Hatta," ujar Ferdinand menjelaskan.

Hal tersebut bukan kesalahan Habib Rizieq Shihab, maka Habib Rizieq tidak pernah dihukum karena peristiwa itu.

Baca Juga: Apakah Hewan Peliharaan Harus Mendapatkan Vaksin Covid-19?

"Itu bkn kesalahan Rizieq Sihab makanya diapun tak pernah diproses hukum atas peristiwa itu," ucapnya.

Begitupun yang terjadi pada kunjungan kerja Presiden Jokowi di NTT, kata Ferdinand itu merupakan histeria spontanitas.

"Sama dengan yang di NTT, itu histeria spontan," pungksanya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler