Pro dan Kontra Vaksin Nusantara Masih Berlanjut, Mardani Ali Sera: Tak Bisa Ditawar, Vaksin Harus Aman

17 April 2021, 21:43 WIB
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera sebut  pengembangan vaksin Nusantara harus mengutamakan basis sains.* //Instagram/@mardanialisera

MANTRA SUKABUMI - Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera ikut memberikan komentar terkait polemik vaksin Nusantara.

Secara tegas Mardani Ali Sera mengatakan, jika vaksin Covid-19 harus teruji aman serta memiliki kualitas yang baik.

Menurut Mardani Ali Sera, upaya penghentian penyebaran pandemi Covid-19 harus melalui cara yang berkualitan dan baik juga.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: dr Lisa Amarta: Astagfirullah, Kalau Benar ini Pernyataan Dahnil Anzar, Sungguh Nista Anda

Seperti diketahui, sebelumnya banyak pihak yang menyoroti vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

Dilaporkan bahwa vaksin Nusantara tidak lolos penilaian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), karena terganjal Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK).

Maka dari itu, hingga saat ini banyak pihak yang memaparkan pro dan kontra mereka tentang penggunaan vaksin Nusantara.

Melalui akun Twitter pribadinya, Mardani memberikan tanggapan pribadinya mengenai polemik yang ramai diperbincangkan ini.

Baca Juga: Tanggapi Bima Arya Soal Tak Cabut Laporan HRS, Tokoh Papua: Akhirnya Sekarang Umat Tahu

"Terkait polemik penggunaan vaksin nusantara, basis sains mesti diutamakan," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan @MardaniAliSera pada 17 Arpil 2021.

Ia menjelaskan, terdapat komunikasi yang tidak berjalan dengan baik antara BPOM serta tim peneliti vaksin Nusantara dan hal ini perlu diperbaiki.

"Tidak bisa ditawar, vaksin Covid-19 harus aman, bermutu dan efektif," sambungnya.

Mardani lalu menyinggung semangat cinta produk dalam negeri, namun tetap harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Semangat cinta produk dalam negeri harus ikut prosedur dan SOP," cuitnya.

Menurut Politikus PKS tersebut, dari awal hingga saat ini, vaksin Nusantara terkesan berjalan sendiri.

Baca Juga: Anies Baswedan Dikagumi Sekjen PBB, Mustofa Nahrawardaya: Mungkin Dikira Ahok

"Imbasnya, vaksin Nusantara belum memenuhi berbagai standar pengembangan vaksin yang baik seperti praktik klinis yang baik dan praktik pembuatan yang baik," lanjutnya.

Lebih lanjut, Mardani mengatakan terdapat beberapa hal yang haris diperbaiki, mulai dari kaidah penelitian, metode produksi, kualitas bahan hingga keamanan.

"Ikuti saran dan rekomendasi tersebut karena jika uji klinis dijalankan tanpa mematuhi aturan dan standar yang ada, ke depan akan ada risiko masalah yang mesti ditanggung," tulis Mardani.

Dirinya meminta semua pihak agar berpikir jangka panjang, karena BPOM selaku otoritas utama memiliki tanggung jawap penuh terkait vaksin Covid-19.

Terlebih lagi, polemik ini dapat berakibat pada munculnya kebijakan liar yang dijalankan pejabat daerah mengenai penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing.

"Niat baik harus diiringi dengan cara yang baik," pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler