MANTRA SUKABUMI - Rais Syuriah PCINU Australia, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir ikut tanggapi kisah asmara Munarman yang banyak diperbincangkan.
Gus Nadir menyayangkan hal ini terjadi, karena menurutnya masyarakat harus fokus kepada tindak pidana Munarman saja.
Melalui akun Twitter pribadinya, Gus Nadir membalas cuitan akun @abirekso milik Sekjen DPN Pergerakan Indonesia, Abi Rekso Panggalih yang menyinggung Munarman.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Ferdinand akan Surati Menko Polhukam Mahfud MD untuk Tertibkan Anies Baswedan Terkait Hal ini
Dalam cuitannya, @abirekso membuat narasi miring tentang kisah asmara Munarman yang berawal dari sebuah video yang tersebar di media sosial.
Video tersebut diambil dari rekaman CCTV sebuah hotel, yang diduga memperlihatkan Munarman bersama seorang wanita bernama Lily Sofia.
Bahkan, video itu diberi judul 'Balada Cinta Sekjen FPI: 20 Jam Bersama Lily Sofia' dan sempat menjadi perbincangan publik Tanah Air.
Video dinarasikan bahwa perempuan diduga Lily Sofia sedang berkomunikasi dengan Munarman, dan memberikan detail nomer pemesanan kamar.
Setelah beberapa menit Lily menuju ke kamar, seorang pria yang diduga Munarman menyusul masuk ke kamar tersebut.
20 jam berlalu, video itu kemudian memperlihatkan pria dan wanita tersebut check out dengan menggunakan pakaian yang sama saat masuk ke kamar.
Dalam unggahan @abirekso, ia bahkan membuat sebuah poster cover film dan memasukan foto Munarman dengan wanita yang bersangkutan.
Melihat unggahan @abirekso itu, Gus Nadir geram dan langsung menyentil Sekjen DPN Pergerakan Indonesia tersebut.
Baca Juga: Mencari Lailatul Qadar pada 10 Hari Terakhir Ramadhan 1442 H Mulai Minggu, 2 Mei 2021
"Aduuh bro @abirekso jangan beginilah," tegas Gus Nadir dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan @na_dirs pada 29 April 2021.
Dirinya meminta agar masyarakat luas hanya fokus ke dalam tindak pidana yang menyeret nama Munarman.
"Fokus saja pada tindak pidana yang dituduhkan ke Munarman," lanjutnya.
Bahkan, ia meminta agar masyarakat ikut mengawal proses hukumnya dibanding mengurusi moral dari Munarman.
"Urusan moral pribadi yang bersangkitan bukan urusan kita. Gak harus gini lah," cuit Gus Nadir.***