Tips Sederhana Kunci Pemutus Rantai Penularan COVID-19, Simak Caranya

4 April 2020, 20:33 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, di Jakarta, Sabtu 4 April 2020. /- Foto: ANTARA/Asep Firmansyah

MANTRA SUKABUMI - Setiap hari pemerintah melalui Juru Bicara untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto selalu menyampaikan data pembaharuan pasien terpapar virus baik yang positif, sembuh sampai meninggal.

Informasi pembaharuan itu sangat penting untuk mengukur peta sebaran perkembangan pasien terpapar untuk dilakukan langkah pencegahan yang cepat dan tepat.

Hingga Sabtu 4 April 2020, kasus positif menjadi 2.092 kasus atau naik 106 kasus dari hari Jumat 3 April 2020 yang menyentuh angka 1.986 orang.

DKI Jakarta dan Jawa Barat masih menjadi provinsi yang tingkat penularannya tinggi dengan masing-masing 55 kasus dan 24 kasus dalam kurun waktu 24 jam.

Baca Juga: Miris, Ibu Kandung Tak Bisa Hadir Saat Pemakaman Korban Termuda COVID-19 di Inggris

Di sisi lain, angka pasien yang sembuh bertambah 16 kasus menjadi 150 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto sebagaimana ditulis Pikiran-Rakyat dalam https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01360765/achmad-yurianto-jelaskan-kunci-pemutus-rantai-penularan-covid-19?, mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian, baik ke kampung halaman maupun ke kota lainnya, karena tidak bepergian diyakini menjadi kunci pemutus rantai penularan COVID-19.

"Ini jadi perhatian kita bersama, menjadikan titik pangkal pencegahan penyakit COVID-19. Tetap tinggal di rumah adalah jawaban yang terbaik, tidak melakukan perjalanan ke manapun.

Bukan hanya masalah pulang ke kampung, tetapi juga melakukan perjalanan ke keluarga lain atau ke tempat lain memiliki resiko besar untuk terjadinya penularan," kata Yuri dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu 4 April 2020.

Baca Juga: Peneliti UI: Disiplin Menjalankan Physical Distancing, Skenario Covid-19 Berakhir 16 April

Yuri khawatir perpindahan masyarakat terutama dari kota zona merah COVID-19 ke kampung halaman justru bakal memperparah situasi penularan.

Apalagi orang tanpa gejala (OTG) berpotensi tinggi menularkan dan membuat kluster baru.

Ia mendesak agar tetap tinggal di rumah menjadi sebuah keyakinan guna terhindar dari penularan, di samping upaya pencegahan lain seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tidak menyentuh bagian muka.

Baca Juga: Kemenag : Tunda atau Jadwal Ulang Akad Nikah Selama Darurat Virus Corona

Sementara yang meninggal bertambah 10 kasus menjadi 191 orang.

"Mari yakini tetap di rumah adalah solusi terbaik untuk menghindarkan diri dari penyakit ini," kata dia.

Dari data yang dimiliki Gugus Tugas, Yuri meyakini masih terjadinya penularan akibat pergerakan massa dari kota besar.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler