Fadli Zon Sudutkan Pangdam Jaya Terkait Aksi Pencopotan Baliho Habib Rizieq, Ferdinand: Mundur Saja

21 November 2020, 07:40 WIB
Fadli Zon Sudutkan Pangdam Jaya Terkait Aksi Pencopotan Baliho Habib Rizieq, Ferdinand: Mundur Saja /Foto: Antara/ M. Fikri Kurniawan//.*/Foto: Antara/ M. Fikri Kurniawan/

MANTRA SUKABUMI – Direktur Eksekutif EWI dan juga mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean komentari pernyataan Anggota DPR Fadli Zon yang menyudutkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Fadli Zon memberikan pernyataan yang dinilai menyudutkan Pangdan Jaya terkait aksi anggotanya yang melakukan pencopotan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab.

Melalui akun di Twitter miliknya, Fadli Zon mengkritik langkah Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman yang memerintahkan pencopotan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Ruhut Sitompul Komentari Aksi Pangdam Jaya yang Turunkan Baliho Habib Rizieq dan Akan Bubarkan FPI

"Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan dan tupoksi TNI. Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi “dwifungsi ABRI” imbangi “dwifungsi polisi”," tulis Fadli Zon seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @fadlizon pada Sabtu, 21 November 2020

Pernyataan Fadli Zon memantik reaksi mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa TNI boleh berpolitik, karena politik TNI adalah politik Negara. Pernyataan tersebut disampaikan dalam cuitan akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Jumat, 20 November 2020.

Baca Juga: Komentari Kopassus yang Datangi Markas HRS, Jubir FPI: Setahu Saya Tugas Khusus TNI dari Presiden

Baca Juga: Tanggapi Habib yang Lawan Pemerintahan yang Sah, Ulama Lirboyo: Tetap Kita Cintai, jangan Digauli

Mantan politikus Partai Demokrat tersebut mengatakan bahwa politik yang dilakukan TNI tentu bukan untuk kekuasaan melainkan untuk kepentingan Negara. Tambahnya, dia menyampaikan jika TNI melawan FPI, hal itu bukan untuk kekuasaan tetapi untuk keutuhan bangsa dan Negara.

"TNI boleh berpolitik, dan tentu politik TNI adalah politik Negara. Politik yang dilakukan oleh TNI tentu bukan untuk kekuasaan tapi untuk Kepentingan Negara. Dan jika TNI melawan FPI, itu bukan untuk kekuasaan tapi untuk keutuhan bangsa dan negara. Maju terus TNI!" sebagaimana dikutip mantrasukabumi dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 21 November 2020.

Ferdinand Hutahaean menyampaikan bahwa jika ada yang menyalahkan TNI berpolitik atas langkah Panglima dan Pangdam agar tidak perlu dirisaukan, karena memang TNI boleh berpolitik untuk Negara. Tambahnya, dia mengatakan politik TNI bukan untuk kekuasaan melainkan untuk merawat kebangsaan dan menjaga persatuan.

Baca Juga: Khawatir Dampak Negatif Terhadap Anak Didik, Mendikbud: Mulai Januari 2021 Sekolah Dibuka Lagi

Baca Juga: BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Tahap 4 Sudah Cair ke Rekening HIMBARA, BCA, dan Bank Lainnya

"Jika ada yang menyalahkan TNI berpolitik atas langkah Panglima dan Pangdam, tak perlu dirisaukan karena memang TNI boleh berpolitik untuk Negara dan politik TNI adalah politik Negara, bukan untuk kekuasaan tapi untuk merawat kebangsaan dan menjaga persatuan. Rakyat dukung TNI juga NKRI!" cuitnya.

Dalam cuitan pada Jumat 20 November 2020 Ferdinand Hutahaean menegaskan bahwa sebaiknya Fadli Zon mundur dari DPR dan lebih baik bergabung dengan FPI dari pada posisinya menyalahkan TNI yang sudah benar.

Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Jokowi Mau dibawa Kemana Republik Indonesia

Baca Juga: Kritisi Ulama, Habib Jindan bin Novel Sebut jangan Ajari Umat untuk Mencaci Maki Sesama

"Bukan malah meminta Pangdam diganti karena bekerja benar. Sebaiknya Fadli mundur saja dari DPR dan bergabung dengan FPI dari pada posisinya menyalahkan TNI yang sudah benar dan membela yang salah," ujar Ferdinand Hutahaean.**

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler