Fahri Hamzah Sebut Habib Rizieq Diciptakan Jokowi: Setelah Terkenal Bingung Ngatasinya

- 24 November 2020, 06:13 WIB
Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah. /Instagram.com/@fahrihamzah

MANTRA SUKABUMI - Jagat media sosial khususnya Twitter kembali ramai dengan potongan video Fahri Hamzah tentang Habib Rizieq Shihab.

Dalam video tersebut, Fahri menyebut jika Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut diciptakan oleh Presiden Jokowi sendiri.

Fahri menyebut, Presiden Jokowi lah yang menciptakan konflik ideologi dan hasilnya adalah menjadikan Habib Rizieq terkenal.

Baca Juga: Kapolres Dicopot Gegara Acara Habib Rizeq, Bupati: Kami Merasa Kehilangan Sosok Humanis

Baca Juga: Pangdam Copot Baliho Habib Rizieq, Sudjiwo Tedjo: Harusnya Serdadu Juga Turun Berantas Korupsi

"Pak Jokowi menciptakan konflik ideologi, apa sekarang hasilnya dari konflik ideologi ini apa coba? Cuma ngurus Habib Rizieq," ujarnya seperti dilihat mantrasukabumi.com pada Selasa, 24 November 2020.

Fahri melanjutkan, dengan konflik ideologi tersebut, Habib Rizieq yang awalnya bukan siapa-siapa kemudian direkayasa dan dijadikan musuh negara.

"Orang yang tadinya gak terkenal, bukan siapa-siapa, dijadiin musuh negara, direkayasa," lanjutnya.

Setelah itu kemudian menjadi konflik besar dan Habib Rizieq menjadi tokoh yang terkenal.

Baca Juga: Disebut Ajak Perang Berdarah, Sekjen HRS: Fitnah Itu, Habib Rizieq Adalah Ahlussunnah wal Jamaah

Hanya saja lanjut Fahri, pemerintah sendiri kebingungan mengatasi Habib Rizieq setelah memiliki banyak pengikut dan simpatisan.

"Iya kan lalu jadi konflik besar kayak gini jadilah Habib Rizieq tokoh besar, setelah jadi tokoh besar, kebingungan sendiri bagaimana ngatasinya," bebernya.

Fahri berpandangan itu merupakan kesalahan pemerintah sendiri yang membuat konflik ideologi.

"Kenapa bikin konflik ideologi?," tanyanya.

Baca Juga: Ferdinand Sindir Gelar Akademik Anies Baswedan Terkait PSBB: Mana Ada Gubernur Secerdas Ini

Baca Juga: Ferdinand Bandingkan Anies dan Jokowi: yang Baca Komik Ternyata Lebih Berkarya

Seperti diketahui, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjadi perbincangan publik dengan berbagai kiprahnya.

Dalam sebuah kesempatan Habib Rizieq mengatakan dirinya memiliki dokumen perjanjian bersama Badan Intelijen Negara (BIN).

Hanya saja ia menegaskan belum mau membuka ke publik apa isi dari dokumen perjanjian intelijen tersebut.

Ia menambahkan saat ini belum waktunya untuk membuka itu. Namun jika darurat dirinya baru akan membuka dokumen itu ke publik.

Baca Juga: Habib Idrus Doakan Jokowi dan Megawati Pendek Umur, Ruhut Sitompul: Sakit Jiwa dan Gila

“Katanya saya ini buronan, melarikan diri, ada persoalan hukum yang saya hadapi, saya katanya red notice, saya ini orang politik yang selalu bikin keributan dimana-mana nanti bahaya untuk keamanan Saudi," ungkap Habib Rizieq seperti dilansir mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal Youtube Front TV, pada 10 November 2020.

Namun Habib Rizieq mengatakan dia tidak ingin menuduh siapa yang membuat laporan tersebut ke otoritas Saudi.

"Nah laporan-laporan semacam ini, saya tidak ingin menuduh si A, si B, atau si C, dan ini ada, juga bukan laporan dari orang biasa. Kalau laporan dari orang biasa gak bakal dihiraukan oleh pemerintah Saudi, ini tingkat negara, bukan tingkat RT atau tingkat RW, berarti yang memberikan laporan ini tingkat tinggi juga," lanjutnya.

Habib Rizieq menambahkan bahwa dirinya diinterogasi pihak Badan Intelijen Negara dengan berbagai tuduhan, mulai dari kasus Jakarta hingga kasus Bandung, bahkan dikabarkan dikejar-kejar oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Mendagri dan Kapolri Lakukan Hal Ini Segera, Ada Apa?

Menjawab berbagai tuduhan itu, Habib Rizieq mengaskan dirinya memiliki dokumen SP3 dari kepolisian yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, bahkan dakumen terkait Badan Intelijen Negara (BIN).

"Saya punya dokumen, perjanjian antara saya dengan Badan Intelijen Negara Indonesia. Saya terjemahkan lagi dalam bahasa Arab. Resmi di situ," bebernya.

Hanya saja Habib Rizieq menyampaikan dokumen tersebut belum dibuka ke masyarakat.

"Dan dokumen ini kan belum dibuka ke masyarakat. Saya pikir gak ada perlunya saya buka, kecuali kalau darurat, baru saya tunjukan dan mereka kaget" jelasnya.

Baca Juga: Ferdinand Samakan Habib Rizieq Shihab dengan Orba dan ISIS yang Lawan Rakyat dan TNI, Ada Apa?

Karena itu dirinya menegaskan tidak memiliki masalah apapun dengan otoritas Saudi, bahkan terakhir ditawari untuk pulang atau tinggal di Saudi.

Selain itu dirinya meminta kepada pejabat untuk tidak berbicara sembarangan tanpa data yang valid.

"Jadi bohong kalau saya punya persoalam dengan pemerintah Saudi, karena itu jadi pejabat itu jangan sembarangan bicara, kalau mau bicara itu musti punya data dong, masa pejabat bicara gak punya data," tegasnya.

Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab sudah tiba di Indonesia pada hari Selasa, 10 November 2020. Ia langsung menuju kediamannya di Petamburan Jakarta.

Baca Juga: Waduh, Posting Foto Sedang Baca Buku How Democracies Die, Anies Disebut Bisa Diseret ke Jalur Hukum?

Sejak kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi, berbagai kejadian tiba-tiba muncul, mulai dari acaranya yang dihadiri puluhan ribu jamaah hingga mengakibatkan beberapa pejabat diperiksa.

Mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bogor Ade Yasin, hingga pencopotan dua Kapolda yakni Metro Jaya dan Jawa Barat serta Kapolres Bogor.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x