Indonesia Dikabarkan Akan Jabat Jadi Presiden G20 di Tahun 2022, Bagaimana Rencananya?

- 24 November 2020, 08:55 WIB
Presiden RI Joko Widodo saat mengahdiri KTT G20 secara virtual.
Presiden RI Joko Widodo saat mengahdiri KTT G20 secara virtual. //Instagram.com//@jokowi/

MANTRA SUKABUMI - Indonesia dikabarkan akan menjadi presiden Group 20 (G20) pada tahun 2022 setelah melewati petukaran dengan India dan akan memimpin puncak ekonomi terbesar dunia pada tahun 2023.

Sedangkan G20 sendiri merupakan kelompok 19 negara dengan ekonomi utama di dunia ditambah Uni Eropa.

Secara resmi, G-20 disebut Kelompok Dua Puluh (G-20) Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Kelompok Dua Puluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Layani 5 Lokasi Samsat Keliling DKI Jakarta, Selasa 24 November 2020

Baca Juga: Arab Saudi Sebut Ledakan Tangki Bahan Bakar Jeddah Disebabkan oleh 'Rudal Teroris Houthi'

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Kelompok ini dibentuk pada tahun 1999 sebagai forum yang secara sistematis mempertemukan kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting dalam perekonomian dunia.

Pertemuan perdana G-20 berlangsung di Berlin, 15-16 Desember 1999, diselenggarakan oleh para menteri keuangan Jerman dan Kanada.

Sebagai forum ekonomi, G-20 lebih menjadi ajang konsultasi dan kerjasama tentang hal-hal yang berkaitan dengan sistem moneter internasional.

Baca Juga: Inilah 10 Tanda Orang yang Sedang Jatuh Cinta, Salah Satunya Adanya Sedikit Rasa Cemburu

Ada pertemuan rutin untuk meninjau, meninjau dan mendorong diskusi di antara negara-negara industri dan berkembang terkemuka tentang kebijakan yang ditujukan untuk stabilitas keuangan internasional dan untuk mencari solusi atas masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh satu negara tertentu.

Berkaitan dengan hal tersebut, dilansir mantrasukabumi.com dari The Straits Times, Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri Indonesia mengatakan perubahan rencana itu disepakati mengingat Indonesia akan menjadi ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2023.

“Awalnya Indonesia akan menjadi presiden pada 2023,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers.

Namun mengingat pada tahun 2023 Indonesia juga akan menjabat sebagai Ketua ASEAN, maka Indonesia sudah membahas (menukar) chairmanship timing G20 dengan India, ”lanjutnya.

Baca Juga: Diperiksa Selama 8 Jam, Wagub DKI Jakarta Beberkan Hal Ini

Menteri Luar Negeri Retno juga menyampaikan bahwa India memiliki rencana yang sama untuk menukar kursi kepresidenan G20 pada 2023. Tahun depan, Italia akan menjadi presiden G20.

Sedangkan KTT G-20 tahun 2020 sedikit berbeda karena diadakan dalam format virtual mengingat dunia saat ini sedang dilanda pandemi COVID-19. Pada KTT yang diselenggarakan oleh Arab Saudi, fokus pada distribusi vaksin Covid-19 dan pemulihan ekonomi.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x