Usai Terbentuk Pengurus MUI Pusat Dikomentari Banyak Tokoh, Musni Umar dan Amin Rais Kompak

- 29 November 2020, 08:10 WIB
Usai Terbentuk Pengurus MUI Pusat Dikomentari Banyak Tokoh, Musni Umar dan Amin Rais Kompak
Usai Terbentuk Pengurus MUI Pusat Dikomentari Banyak Tokoh, Musni Umar dan Amin Rais Kompak /Twitter.com/@musniumar

 

MANTRA SUKABUMI - Usai terbentuk pada Musyawarah Nasional X Majelis Ulama Indonesia pada Kamis, 26 November 2020, kini Majelis Ulama Indonesia (MUI) kini memiliki susunan pengurus baru.

Karena pengurus banyak diisi salah satu organisasi, hal ini menuai banyak komentar dari para tokoh.

Musni Umat Rektor Universitas Ibnu Chaldun memberikan pendapat bahwa ulama yang bernaung di lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) seharusnya jangan menjadi alat politik.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Berikut 5 Tips Rawat Tanaman Hias agar Tetap Terjaga dan Segar

Hal itu disampaikan Musni Umar pada cuitannya melalui akun Twitter @musniumar, yang diunggah pada Sabtu, 28 November 2020 malam.

Musni Umar dalam cuitannya terlihat kompak dengan pernyataan Amien Rais yang diketahui sebelumnya memberikan pendapat sama terkait ulama MUI yang terlibat di dalam pemerintahan.

Musni Umar menyebut dirinya sependapat dengan petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, dan menurutnya ulama jangan dijadikan alat kekuasaan.

"Saya sependapat Pak Amien ulama di MUI jangan jadi alat kekuasaan," tulis Musni Umar.

Menurutnya, ulama MUI seharusnya menjadi obor dan penyambung lidah umat bagi pemerintah, serta harus menjadi pihak pemersatu hubungan ulama dan umat.

"Mereka harus menjadi obor dan penyambung lidah umat kepada penguasa, juga harus menjadi perekat dan pemersatu ulama dan umat," tambahnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @musniumar, hari Minggu, 29 November 2020.

Baca Juga: Waduh! Kelompok ini Ajukan Banyak Syarat Bagi Menteri KKP Pengganti Edhy Prabowo, Apa Saja Yah?

Sementara itu, pendiri dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof. Jimly Asshiddiqie memberikan apresiasi kepada pemerintah terkait pernyataan Presiden RI Joko Widodo.

Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut bahwa 'dakwah harus merangkul, bukan memukul' merupakan statement yang bagus, bukan hanya dalam urusan dakwah, namun harus disebar untuk urusan yang lebih luas.

Pernyataan itu disampaikan oleh Jimly Asshiddiqie melalui akun Twitter miliknya, @JimlyAs pada hari Kamis, 26 November 2020.

"Statement yang sangat bagus di acara MUI semalam & tidak hanya berlaku dalam urusan dakwah, tapi mesti disebar jadi sikap umum," kata Jimly Asshiddiqie.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Taman Safari Sediakan Tiket Gratis Bagi Pengendara Sepeda Motor? Cek Faktanya!

Menurut Jimly, sikap yang lebih umum dalam hal ini adalah termasuk sikap semua pejabat dan pemimpin politik di era komunikasi yang kerap dilanda kebencian dan permusuhan.

"Termasuk jadi sikap semua pejabat dan pemimpin politik di era komunikasi publik yang dilanda kebencian dan permusuhan," tambahnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun @JimlyAs pada Minggu, 29 November 2020.

Menurutnya, hal ini bisa lebih baik jika diimplementasikan dalam pemerintahan pusat ke pemerintah daerah maupun rakyat Indonesia, atau dimulai dari atas hingga ke bawah.

"Pasti lebih baik lagi jika ini dimulai dari atas sampai ke bawah," pungkasnya.**

 

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah