Keluarga Prabowo Subianto Merasa Kasus Edhy Prabowo Berimbas pada Pilkada Tangsel, Ini Katanya

- 4 Desember 2020, 21:51 WIB
Keluarga Prabowo Subianto Merasa Kasus Edhy Prabowo Berimbas pada Pilkada Tangsel, Ini Katanya
Keluarga Prabowo Subianto Merasa Kasus Edhy Prabowo Berimbas pada Pilkada Tangsel, Ini Katanya /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj./ANTARA FOTO

 

MANTRA SUKABUMI – Ayah calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel)  Rahayu Saraswati, Hashim Djojohadikusumo yang juga adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, mengatakan keluarganya merasa mendapat imbas dari tertangkapnya Edhy Prabowo pada Pilkada Tangsel.

Terbongkarnya kasus suap Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo dilakukan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, dimana salah satu calon Wakil Wali Kota Tangsel adalah keponakannya Prabowo Subianto.

Hal ini dikeluhkan oleh Hashim, ayah calon wakil wali kota Tangsel, Rahayu Saraswati yang mencium adanya pola politik antara penangkapan Edhy Prabowo terhadap elektabilitas Rahayu Saraswati.

Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!

Baca Juga: Tangkap Pelaku adzan 'Hayya Alal Jihad' di Sukabumi, Polisi: Ungkap Identitasnya

"Saya merasa ada motivasi politik tertentu untuk menjatuhkan nama keluarga kami," kata Hashim dalam konferensi pers terkait ekspor benih lobster di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Jumat. Dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews.com, Jumat, 4 Desember 2020.

Lebih lanjut, didampingi oleh kuasa hukumnya, Hotman Paris, Rahayu Saraswati sepakat bahwa pengaitan tersebut secara logika dapat digunakan untuk menjatuhkan elektabilitas dan kredibilitasnya pada Pilkada Tangsel, yang memunculkan namanya sebagai salah satu kontestan.

Oleh karena itu, ia memandang pengaitan dirinya dalam kasus suap Edhy Prabowo itu sebagai 'lagu lama' dalam percaturan politik.

"Ini lagu lama yang dimainkan. Apakah mempengaruhi elektabilitas? Sudah pasti. Dan orang-orang yang mempermainkan isu ini pasti tahu bahwa itu akan mempengaruhi," kata Sara, sapaan Rahayu Saraswati.

Sara sangat menyayangkan isu itu kembali muncul meski klarifikasi sudah dibuat jauh hari sebelumnya. Padahal PT Bima Sakti Mutiara, perusahaan yang terkait dirinya itu, sebetulnya hanya ingin berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai negara adikuasa (superpower) di bidang budidaya hasil laut itu dimana konsep yang diajukan mereka adalah 'Ocean Forest'.

Baca Juga: Ditangkap Polisi, Ternyata Ini Dia Pelaku Awal Adzan Hayya Alal Jihad

Baca Juga: Polisi Telah Amankan Barang Bukti Pelaku Awal Seruan Adzan Hayya Alal Jihad

Menurut anggota Komisi VIII DPR RI itu, wajar bila ayahnya berpendapat bahwa sebetulnya isu keterkaitan ini dibuat-buat oleh pihak-pihak yang memiliki niat jelek untuk menjatuhkan tingkat keterpilihan (elektabilitas)-nya dalam pilkada.

"Mungkin ya, mohon maaf, saya juga setuju dengan pak Hashim tadi kalau ada muatan politiknya. Kami terus-menerus dijadikan sasaran untuk tuduhan yang mana jika dikaitkan pemilu atau pilkada akan menggerus kredibilitas dan elektabilitas. Enggak perlu ditanya, itu sudah logikanya," kata Sara. **

 

 

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah