Mas Khairil, Sdh ditangkap 1 orng, ditahan di Polda Jatim. Td malam ditangkap. Ada daftarnya, tak pandang bulu, nanti digilir satu persatu. Polri pny semboyan PROMOTER (profesional, modern, dan teroercaya). Itu bkn semboyan kosong tp jg didukung tekad, saintific, dan teknologi. https://t.co/2BU1Fx9zcY— Mahfud MD (@mohmahfudmd) December 5, 2020
Melihat jawaban dari Mahfud MD, Khairil pun memberikan apresiasi pada Polri.
"Mantap polri PROMOTER.. sisir terus sampai ke akar2nya.. jangan ada tersisa pengecut dan pengacau negeri ini, bersihkan sampai sebersih-bersihnya..", cuit Khairil.
Mantap polri PROMOTER.. sisir terus sampai ke akar2nya.. jangan ada tersisa pengecut dan pengacau negeri ini, bersihkan sampai sebersih-bersihnya..????????— Khairil Anwar Notodiputro (@kh_notodiputro) December 5, 2020
Sebelumnya, akun Twitter Khairil Anwar Notodiputro menyentil Mahfud MD dengan peribahasa Madura.
Baca Juga: Bendera Bintang Kejora Berkibar di Australia, Siapa Pelakunya?
Khairil mengatakan mestinya Mahfud MD marah besar jika ibunya diganggu sebagai sebuah penghormatan kepada ibu.
"Prof @mohmahfudmd tentu paham peribahasa Madura: "Buppak bhebuk guruh ratoh.." Bagi orang Madura nomor 1 itu hormat dan bakti kpd ibu/bapak. Setelah itu hormat kepada guru (ulama), terakhir baru hormat pada pemimpin formal. Kalau ibu diganggu mestinya beliau MARAH BESAR..," tulis akun @kh_notodiputro dikutip mantrasukabumi.com pada Minggu, 6 Desember 2020.
Prof @mohmahfudmd tentu paham peribahasa Madura:
"Buppak bhebuk guruh ratoh.."
Bagi orang Madura nomor 1 itu hormat dan bakti kpd ibu/bapak. Setelah itu hormat kepada guru (ulama), terakhir baru hormat pada pemimpin formal.
Kalau ibu diganggu mestinya beliau MARAH BESAR.. https://t.co/3YRHFUp015— Khairil Anwar Notodiputro (@kh_notodiputro) December 5, 2020
Namun sebelumnya Mahfud MD pernah membuat cuitan perihal masa yang mengganggu ibunya.
Dalam cuitan yang diunggah Mahfud pada 01 Desember 2020 pada akun @mohmafudmd, dirinya mengatakan untuk berusaha menghindar untuk menindak orang yang menyerang.
Hal itu dia lakukan bukan tanpa sebab, bukan karena diam, bukan membiarkan, tapi Mahfud khawatir egois dan se-wenang-wenang, karena dirinya punya jabatan.
Sy selalu berusaha menghindar utk menindak orang yg menyerang pribadi sy krn khawatir egois dan se-wenang2 krn sy punya jabatan. Sy siap tegas utk kasus lain ug tak merugikan sy. Tp kali ini mereka mengganggu ibu saya, bkn mengganggu menko polhukam. https://t.co/Uxp6jSokig— Mahfud MD (@mohmahfudmd) December 1, 2020
"Sy selalu berusaha menghindar utk menindak orang yg menyerang pribadi sy krn khawatir egois dan se-wenang2 krn sy punya jabatan. Sy siap tegas utk kasus lain ug tak merugikan sy. Tp kali ini mereka mengganggu ibu saya, bkn mengganggu menko polhukam", cuit Mahfud.**