Baca Juga: Kabar Gembira, Kemenag dan Kemdikbud Akan Perpanjang Diskon Uang Kuliah Tunggal atau UKT
"Untung ada banyak kapal yang sedang terlibat pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, sehingga ada yang melihat pergerakan kapal survei China dan melaporkan ke Bakamla," ujarnya.
Menurut dia, kapal tersebut juga diketahui mematikan Automatic Identification System (AIS) sebanyak 3 kali saat masuk wilayah Indonesia, dan itu sangat mencurigakan.
Wakil Ketua Fraksi PKS itu meminta Menkopolhukam dan Menhan segera mengambil tindakan yang tegas dan terukur terhadap pelanggaran yang dilakukan kapal survei China yang mematikan sistem lacak otomatisnya tersebut.
"Dalih pihak kapal survei China menggunakan Hak Lintas Alur Kepulauan sesuai dengan UNCLOS jangan serta merta diterima. Pihak Bakamla mestinya mencegat dan menahan pihak kapal, untuk diinterogasi," katanya pula.
Baca Juga: Inilah Vaksin yang Dipakai Jokowi, Kenali Berikut 6 Jenis Vaksin yang Akan Digunakan di Indonesia
Dia menilai bisa saja saat mereka mematikan sistem lacak otomatisnya melakukan kegiatan mata-mata atau tindak kejahatan lainnya, seperti penyelundupan narkoba ke wilayah Indonesia karena itu aneh apabila kapal yang jelas melanggar lalu tidak ditahan.
Sukamta berharap Pemerintah segera membenahi sistem keamanan laut Indonesia, karena sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki armada laut terkuat di dunia, pungkasnya.***