“Laki-laki dan politisi itu jangan cengeng, kalau cengeng ya jangan jadi politisi. Perebutan kekuasaan di internal itu hal yang biasa, mungkin pemilik suara tidak puas dengan kinerja elu,” tulis Teddy Gusnaidi, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun Twitter @TeddyGusnaidi pada Senin, 01 Maret 2021.
4. Laki2 dan politisi itu jgn cengeng, kalau cengeng ya jgn jadi politisi. Perebutan kekuasaan di internal itu hal yang biasa, mungkin pemilik suara tidak puas dengan kinerja elu. Hadapi jangan merengek takut kehilangan posisi. Ini Partai politik bukan grup WA yang anda adminnya.— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) February 2, 2021
“Hadapi jangan merengek takut kehilangan posisi. Ini Partai politik bukan grup WA yang anda adminnya,” lanjutnya.
Teddy Gusnaidi juga menyebutkan bahwa jika ada pihak luar yang memberikan masukan kepada AHY agar pemilik suara melengserkannya dari jabatan pimpinan, itu merupakan hal yang wajar di dalam dunia politik.
Baca Juga: Tanggapi Investasi Miras di Papua, Natalius Pigai: Presiden Jokowi Tertipu 2 Kali
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Ajukan Praperadilan, Ferdinand Hutahaean: Saya Harap Segera Diadili
“Tinggal elu kuatkan pemilik suara, elu ‘main catur’, sehingga mereka solid dukung elu. Kalau elu gak pandai menari, jangan lantai yg disalahkan,” tegas Teddy Gusnaidi.
“Partai bukan perusahaan keluarga dan pemilik suara di sana bukan karyawan perusahaan, jadi tidak bisa mereka mengikuti maunya elu,” lanjutnya.
Kemudian, Teddy Gusnaidi mengatakan, ketika pemilik suara atau anggota partai menilai AHY tak sanggup memimpin Partai, AHY jangan serta merta menyalahkan pemerintah.
Selain itu, Teddy Gusnaidi kembali melontarkan sindiran bahwa sebenarnya tidak ada yang mau merusak Partai Demokrat.