MANTRA SUKABUMI - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menegaskan bahwa dirinya tak mau ikut campur urusan internal Partai Demokrat.
Asalkan, menurut Teddy Gusnaidi, Partai Demokrat tidak mengaitkan urusan internal mereka dengan urusan negara.
Menurutnya, jika dikait-kaitkan dengan negara, hal itu bukan lagi jadi urusan internal partai, melainkan urusan yang bersifat umum.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Kabar Gembira, Per Tanggal 28 Februari 2021 Kasus Covid 19 Mulai Menurun
Hal tersebut disampaikan oleh Teddy Gusnaidi melalui cuitan di akun Twitter miliknya yang diposting pada Minggu, 28 Februari 2021.
Teddy menganggap bahwa permasalahan dalam internal partai merupakan hal biasa. Selain itu, dirinya menganggap tak etis jika ikut campur dalam permasalahan internal Partai Demokrat.
“Gak etis, gue gak mau ikut campur permasalahan internal Partai Demokrat. Ada gonjang-ganjing internal, itu biasa dalam Partai,” ujar Teddy Gusnaidi, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter @TeddyGusnaidi pada Senin, 01 Maret 2021.
Gak etis, gue gak mau ikut campur permasalahan internal Partai Demokrat. Ada gonjang-ganjing internal, itu biasa dalam Partai. Asalkan jangan urusan internal lalu dikait-kaitkan dengan negara, itu bukan lagi jadi urusan internal tapi jadi urusan eksternal, urusan banyak orang.— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) February 28, 2021
Menurutnya, selama urusan internal tersebut tidak dikait-kaitkan dengan negara, maka hal itu bukanlah menjadi urusan internal lagi, melainkan urusan banyak orang.
Baca Juga: Tahukah Anda Bahwa Pepaya Dapat Sebabkan Penyakit Batu Ginjal, Berikut Penjelasannya
“Asalkan jangan urusan internal lalu dikait-kaitkan dengan negara, itu bukan lagi jadi urusan internal tapi jadi urusan eksternal, urusan banyak orang,” jelasnya.
Lebih lanjut, dalam cuitan lainnya Dewan Pakar PKPI tersebut mengaku mengetahui cara supaya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak dilengserkan ataupun dilengserkan dengan legal dari jabatan Pimpinan Partai Demokrat.
Akan tetapi, Teddy Gusnaidi mengatakan bahwa kali ini tak akan memberikan masukan ataupun nasihat secara gratis kepada kepada Partai Demokrat.
“Walaupun gue tau bagaimana caranya agar AHY tidak dilengserkan atau dilengserkan dengan cara legal, tapi kali ini gue gak akan memberikan advice secara gratis lagi ke Demokrat,” katanya.
Walaupun gue tau bagaimana caranya agar AHY tidak dilengserkan atau dilengserkan dengan cara legal, tapi kali ini gue gak akan memberikan advice secara gratis lagi ke demokrat. ???? https://t.co/H7q4eLXt0O— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) February 28, 2021
Sebelumnya, Teddy sempat memberikan penjelasan panjang kepada AHY, dengan menjelaskan bahwa perebutan kekuasaan dalam internal partai merupakan hal yang biasa terjadi, apabila anggota partai tidak puas dengan kinerja Ketua Umum partai itu.
Hal itu disampaikan oleh Teddy Gusnaidi melalui utas cuitan yang disampaikannya kepada AHY mengenai Kongres Luar Biasa (KLB) yang menurutnya biasa terjadi dalam partai politik.
“Laki-laki dan politisi itu jangan cengeng, kalau cengeng ya jangan jadi politisi. Perebutan kekuasaan di internal itu hal yang biasa, mungkin pemilik suara tidak puas dengan kinerja elu,” tulis Teddy Gusnaidi, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun Twitter @TeddyGusnaidi pada Senin, 01 Maret 2021.
4. Laki2 dan politisi itu jgn cengeng, kalau cengeng ya jgn jadi politisi. Perebutan kekuasaan di internal itu hal yang biasa, mungkin pemilik suara tidak puas dengan kinerja elu. Hadapi jangan merengek takut kehilangan posisi. Ini Partai politik bukan grup WA yang anda adminnya.— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) February 2, 2021
“Hadapi jangan merengek takut kehilangan posisi. Ini Partai politik bukan grup WA yang anda adminnya,” lanjutnya.
Teddy Gusnaidi juga menyebutkan bahwa jika ada pihak luar yang memberikan masukan kepada AHY agar pemilik suara melengserkannya dari jabatan pimpinan, itu merupakan hal yang wajar di dalam dunia politik.
Baca Juga: Tanggapi Investasi Miras di Papua, Natalius Pigai: Presiden Jokowi Tertipu 2 Kali
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Ajukan Praperadilan, Ferdinand Hutahaean: Saya Harap Segera Diadili
“Tinggal elu kuatkan pemilik suara, elu ‘main catur’, sehingga mereka solid dukung elu. Kalau elu gak pandai menari, jangan lantai yg disalahkan,” tegas Teddy Gusnaidi.
“Partai bukan perusahaan keluarga dan pemilik suara di sana bukan karyawan perusahaan, jadi tidak bisa mereka mengikuti maunya elu,” lanjutnya.
Kemudian, Teddy Gusnaidi mengatakan, ketika pemilik suara atau anggota partai menilai AHY tak sanggup memimpin Partai, AHY jangan serta merta menyalahkan pemerintah.
Selain itu, Teddy Gusnaidi kembali melontarkan sindiran bahwa sebenarnya tidak ada yang mau merusak Partai Demokrat.
Baca Juga: Tak Hanya Picu Asam Urat, Ternyata ini 4 Bahaya Sering Makan Tahu bagi Kesehatan Anda
Dirinya menyebut, Partai Demokrat bukanlah pihak yang perlu dikhawatirkan dalam percaturan politik, serta hanya menjadi bahan tertawaan.
“Gak ada yang mau merusak Demokrat, kalian bukan pihak yang perlu dikhawatirkan karena dalam percaturan politik kalian hanya jadi bahan tertawaan saja kalau mau jujur,” ujar Teddy Gusnaidi.
“Elu dikasih informasi salah agar elu menuding pemerintah. Ini sebenarnya untuk mempermalukan elu saja,” pungkasnya.***