MANTRA SUKABUMI - Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Dali Serdang Sumatera Utara jadi terselenggara.
Diketahui, dari KLB tersebut terpilihlah KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Sontak hasil KLB tersebut pun menuai banyak komentar dan penolakan dari mulai dari kader dan pengurus Demokrat.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Moeldoko Ketum Demokrat Versi KLB, Andi Arief: Apakah Boleh Presiden Dimakzulkan oleh DPR Gadungan
Bahkan tak hanya pengurus dan kader, banyak tokoh diluar partai juga yang berkomentar, salah satunya Rektor UIC Jarkarta, Musni Umar.
Rektor UIC, Musni Umar sangat menyayangkang Menko Polhukam RI, Mahfud MD membiarkan hal itu terjadi.
"Yang terhormat Prof Mahfud, Menko Polhukam RI Mengapa dibiarkan P. Berkarya dan P. Demokrat diambil alih secara tidak sah oleh mereka yang diduga bagian dari kekuasaan," cuit Musni Umar seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @musniumar pada Jumat, 5 Maret 2021.
Yth Prof Mahfud, Menko Polhukam RI Mengapa dibiarkan P. Berkarya dan P. Demokrat diambil alih secara tdk sah oleh mrk yg diduga bagian dari kekuasaan. Mereka gunakan tangan2 internal partai untuk ambil alih pimpinan partai via KLB. Demokrasi apa yg mau dikembangkan? https://t.co/JQW34duqNT— Musni Umar (@musniumar) March 5, 2021
"Mereka gunakan tangan-tangan internal partai untuk ambil alih pimpinan partai via KLB," tulisnya.
"Demokrasi apa yg mau dikembangkan?," katnya menambahkan.
Baca Juga: Ternyata Buah Pepaya Miliki Manfaat yang Sangat Baik untuk Mengobati Kanker dan Diabetes, Begini Penjelasannya
Sebelumnya, Saiful Mujani juga memberikan tanggapan soal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
Sebagaimana diketahui, dalam KLB tersebut Moeldoko menang terpilih sebagai Ketua Umum mengalahkan Marzuki Alie.
Menanggapi hal itu, Saiful Mujani mengatakan bahwa KLB Demokrat ini lebih parah ketimbang pada zaman orba.
Menurutnya, saat zaman orba saja yang otoriter, pengambilalihan kekuasaan lewat KLB masih oleh kader partai sendiri.
Pernyataan Saiful Mujani tersebut diungkapkan melalui akun twitter pribadinya pada 5 Maret 2021.
Baca Juga: Ferdinand: Terlepas Sah atau Tidak KLB Demokrat itu, Saya Ucapkan Selamat pada Jend TNI Moeldoko
"Zaman Orba saja yang otoriter pengambilalihan kekuasaan lewat klb oleh kader partai sendiri," cuit Saiful Mujani seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @saiful_mujani pada Jumat, 5 Maret 2021.
zaman Orba saja yang otoriter pengambilalihan kekuasaan lewat klb oleh kader partai sendiri. kasus pdi misalnya. di era demokrasi sekarang demokrat justeru diambil alih oleh pejabat negara yang mestinya melindungi semua partai. ironi luar biasa.— saiful mujani (@saiful_mujani) March 5, 2021
Saiful Mujani pun memberikan contoh kasus KLB yang menimpa pada partai PDI kala itu.
"Kasus PDI misalnya," ujarnya.
Namun, dirinya menyayangkan di era demokrasi saat ini, pengambilalihan justru dilakukan oleh pejabat negara, yang seharusnya melindungi partai.
"Di era demokrasi sekarang demokrat justeru diambil alih oleh pejabat negara yang mestinya melindungi semua partai," ucapnya.
Baca Juga: KLB Sudah Berlangsung, AHY: Saya Tidak Bisa Terima dengan Akal Sehat
Kasus KLB tersebut justru sangat ironi luar biasa melebihi zaman orde baru.
"Ironi luar biasa," pungkasnya.***