Terkait Isu Pemerintah Hapus Pelajaran Agama, ini Saran Bagus yang Diterima Kemendikbud

- 9 Maret 2021, 20:45 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) jelaskan kuota internet Kemendikbud tidak bisa akses media sosial.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) jelaskan kuota internet Kemendikbud tidak bisa akses media sosial. /Dok. Kemendikbud/



MANTRA SUKABUMI – Beredar isu dari bahwa pelajaran Agama dan Pancasila akan dihapus dari Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 mendapat tanggapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud menjelaskan bahwa dokumen Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 masih bersifat drat, belum final, jadi kritik dan saran akan menjadi bahan masukan berharga. Banyak kritik dan saran diterima oleh Kemendikbud, dan ada beberapa saran baik yang akan menjadi pertimbangan.

Pelaksana tugas (plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman,  menyebutkan pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Anggota DPR RI: DPC Demokrat Resah, Diancam Intel untuk Serahkan Nama Pengurus, Pro KLB jika Mau Aman

“Selain kompetensi abad 21, Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 dirancang agar ekosistem pendidikan mampu menghasilkan anak-anak Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,” tutur Hendarman, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari rilis Kemendikbud pada Selasa, 9 Maret 2021.

“Agama sangat esensial bagi kita, bangsa Indonesia dan karenanya kami refleksikan pada profil Pelajar Pancasila. Kemendikbud tidak pernah berencana menghilangkan pelajaran agama. Pelajaran agama akan tetap ada,” tegas Hendarman yang juga Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud.

Menanggapi dokumen Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 yang beredar di tengah masyarakat, Hendarman mengakui bahwa sejauh ini, hanya ada satu rancangan atau draf Peta Jalan Pendidikan yang sudah pernah dibuat dan dokumen tersebut bukanlah dokumen final.

”Dapat dilihat pada keterangan di setiap halaman, bahwa dokumen tersebut masih berupa draf. Substansinya belum lengkap, sehingga tidak dapat dikatakan dokumen final,” terang Hendarman.

Baca Juga: 12 Jenis Kucing Layak Dipelihara, Kucing Angora Paling Lucu

Baca Juga: Buah Pepaya Sangat Baik untuk Kesehatan karena Kandungannya, Namun Sayang Dapat Sebabkan Penyakit Batu Ginjal

Melanjutkan penjelasannya, Hendarman menyebutkan Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 mulai disusun atas masukan yang sangat positif dari Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Dalam perjalanannya, Kemendikbud telah bertemu dan meminta masukan kepada lebih dari 60 pihak, yakni organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, asosiasi profesi, institusi pendidikan, organisasi multilateral, dan lain sebagainya,” terangnya.

Hendarman menambahkan, saat ini status Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 masih berupa rancangan yang terus disempurnakan dengan mendengar dan menampung masukan, serta kritik membangun dari berbagai pihak.

Kemendikbud mendengarkan dan menindaklanjuti kritik yang membangun. “Semua masukan yang sangat baik, termasuk penambahan kata-kata ‘agama’ secara eksplisit akan dipertimbangkan termuat pada pengembangan Peta Jalan Pendidikan selanjutnya,” ujar Hendarman.

Menutup penjelasannya Hendarman menyebutkan, “Kemendikbud menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas atensi berbagai kalangan demi penyempurnaan Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 ini dan akan terus menyampaikan perkembangan terkait penyusunannya”. ***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x