Network
Maka dari itu, Refly menganggap Jokowi harus mencari partai baru, agar bisa terus berada di dunia politik setelah menolak masa jabatan tiga periode.
Baca Juga: Anak Penyandang Disabilitas di Sukabumi Dapat Perhatian dari Kemensos
"Karena itu Jokowi harus punya 'rumah baru', pertanyaannya adalah, rumahnya mau kemana?" tuturnya.
Namun Refly mempridiksi Jokowi tidak akan kembali ke partai lamanya, yani Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Apa dia akan ke PDIP? saya frankly speaking, zaman jadi Presiden saja dia dianggap cuma pesuruh partai," lanjutnya.
Jika bicara mengenai kepemimpinan politik, lanjut Refly, partai hanya sebagai wadah untuk rekrutmen politik.
Pada saat sudah menjadi pemimpin, Refly menjelaskan bahwa orang itu tidak lagi menjadi bagian dari partai, justru bagian dari masyarkat sebagai pemimpin nasional.
Baca Juga: Akun Instagram All England Hilang, Hersubeno Arief: Inilah Bukti Kemarahan Netizen Indonesia
"Tapi PDIP tidak pernah begitu mengatakannya, karena itu menurut saya dia (Jokowi) barangkali tidak terlalu nyaman pulang ke kandang banteng, ini analisis ya," ucap Refly.
Refly mengatakan ada satu partai yang selalu membela Jokowi dan berpotensi menjadi rumah barunya, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), namun ia tidak begitu yakin karena PSI belum lolos parliamentary threshold.
