MANTRA SUKABUMI - Pakar sejarah islam, Haikal Hassan Baras mendadak sindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Haikal Hassan melayangkan kritikan kepada pemerintah Presiden Jokowi, tentang kenaikan gaji PNS di Indonesia.
Menurut Haikal Hassan, hanya Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berni naikan gaji PNS hingga 250 persen.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Bayar Kontan, Setelah Diusir dari All England, Hukum Karma Berlaku
Sindiran ini dipaparkan Haikal Hassan melalui akun Twitter pribadinya, @haikal_hassan pada Sabtu, 20 Maret 2021 kemarin.
"Hanya era Gus Dur yang berani menaikkan gaji Pegawai Negeri sebesar 250 persen," tulisnya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan @haikal_hassan.
Ia menjelaskan, bahkan hanya di pemerintahan Gus Dur saja yang memasukan tunjangan PNS ke dalam gaji pokok.
"Dan tunjangan (PNS) masuk ke gaji pokok," lanjut Haikal Hassan.
Sementara itu, dirinya menjelaskan, hanya di pemerintahan Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri gaji PNS tidak dinaikan sama sekali.
Baca Juga: Menang Telak Versus Dewa Kipas, Grand Master Irene: Terimakasih, Kemenangan ini untuk Kalian
Hanya era GusDur yg berani menaikkan gaji Pegawai Negeri sebesar 250% dan tunjangan masuk ke Gaji Pokok.
Hanya era Megawati gaji PNS tidak ada kenaikan sama sekali.
Hanya era SBY dimana setiap tahun PNS naik gaji 10X berturut-turut.
BTW CMIIW FYI— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) March 20, 2021
"Hanya era Megawati gaji PNS tidak ada kenaikan sama sekali," cuit Haikal Hassan.
Kemudian, lanjut Haikal Hassan, hanya di zaman Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), gaji PNS naik hingga 10 kali lipat.
"Hanya era SBY dimana setiap tahun PNS naik gaji 10 kali berturut-turut," sambungnya.
Meskipun begitu, pada akhir unggahannya, Haikal Hassan meminta publik mengoreksi jika fakta-fakta yang ia paparkan keliru.
Baca Juga: Gegara Usir Tim Indonesia, All England Langsung Tersudut dan Alami Kerugian
"BTW CMIIW FYI," pungkas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Habib Rizieq Shihab (HRS) Center tersebut.***