Pada kejadian tersebut, Fahri meyakini bahwa dalam industri penerbangan tersebut negara sulit bertahan melawan swasta.
Baca Juga: Media Asing Ramai Sorot Kritik Tajam Pemain Bulutangkis Indonesia kepada BWF Usai All England 2021
"Saya termasuk yg percaya bahwa dalam industri ini NEGARA sulit bertahan melawan SWASTA (rakyat). Setuju?," pungkasnya
Lebih lanjut ia menyinggung eksistensi maskapai milik pemerintah tersebut dan pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Meski saya terbiasa naik GARUDA tapi nampaknya GARUDA Kehilangan tenaga. Re-orientasi pengelolaan BUMN harus dilakukan," ungkapnya pada akun twitter pribadinya itu.
Meski saya terbiasa naik GARUDA tapi nampaknya GARUDA Kehilangan tenaga. Re-orientasi pengelolaan BUMN harus dilakukan. Visi Bisnis “BUMN bersaing dengan bisnis rakyat” tak bisa lagi dipertahankan. BUMN harus keluar dari persaingan itu. Kalau tidak nanti malu sendiri!— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) March 26, 2021
Fahri menyimpulkan bahwa BUMN harus segera keluar dari persaingannya dengan bisnis rakyat , agar tidak kena malu.
"Visi Bisnis “BUMN bersaing dengan bisnis rakyat” tak bisa lagi dipertahankan. BUMN harus keluar dari persaingan itu. Kalau tidak nanti malu sendiri!," ungkapnya lebih lanjut.
Ia juga mengungkapkan semua negara yang punya bisnis Airline sudah keluar, kecuali mereka yang menjadikan bisnis ini sebagai jantung kehidupan negaranya seperti singapore (SQ), Qatar, Emirat, dan lain-lain.
Baca Juga: Bikin Bangga Sandiaga Uno dan Raffi Ahmad, Produk Lokal Pasang Iklan di Time Square New York