Tanggapi Bisnis Penerbangan BUMN, Fahri Hamzah: Negara Sulit Bertahan Melawan Swasta

- 26 Maret 2021, 15:16 WIB
Tanggapi Bisnis Penerbangan BUMN, Fahri Hamzah: Negara Sulit Bertahan Melawan Swasta
Tanggapi Bisnis Penerbangan BUMN, Fahri Hamzah: Negara Sulit Bertahan Melawan Swasta /jurnalmedan.com/Instagram/@fahrihamzah

MANTRA SUKABUMI - Fahri Hamzah memperhatikan aktivitas penerbangan di Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Fahri Hamzah Mengungkapkan bahwa semua pesawat yang mendarat hanya milik swasta, sedangkan maskapai milik BUMN tak ada satupun.

Sehingga Fahri Hamzah meyakini bahwa dalam industri penerbangan tersebut, pemerintah sulit bertahan melawan swasta.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ibunda Prabowo Subianto adalah Seorang Perawat

Dalam postingan terbarunya, Fahri Hamzah mengungkapkan, ia telah menghitung lalu lintas pesawat di bandara Lombok.

"Hari ini, saya menghitung lalu lintas pesawat di bandara Lombok ini," cuit Fahri, sebagaimana di kutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FahriHamzah2021 pada, 26 Maret 2021.

Fahri juga menyampaikan hasil pengamatannya dari pagi hingga sore hari, tak ada aktivitas dari pesawat pemerintah, malah semua dari swasta.

"Pagi tadi, ada 6 pesawat parkir, semuanya LION dan tak ada satupun GARUDA sore ini tak jauh beda," ungkapnya.

Pada kejadian tersebut, Fahri meyakini bahwa dalam industri penerbangan tersebut negara sulit bertahan melawan swasta.

 Baca Juga: Media Asing Ramai Sorot Kritik Tajam Pemain Bulutangkis Indonesia kepada BWF Usai All England 2021

"Saya termasuk yg percaya bahwa dalam industri ini NEGARA sulit bertahan melawan SWASTA (rakyat). Setuju?," pungkasnya

Lebih lanjut ia menyinggung eksistensi maskapai milik pemerintah tersebut dan pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Meski saya terbiasa naik GARUDA tapi nampaknya GARUDA Kehilangan tenaga. Re-orientasi pengelolaan BUMN harus dilakukan," ungkapnya pada akun twitter pribadinya itu.

Fahri menyimpulkan bahwa BUMN harus segera keluar dari persaingannya dengan bisnis rakyat , agar tidak kena malu.

"Visi Bisnis “BUMN bersaing dengan bisnis rakyat” tak bisa lagi dipertahankan. BUMN harus keluar dari persaingan itu. Kalau tidak nanti malu sendiri!," ungkapnya lebih lanjut.

Ia juga mengungkapkan semua negara yang punya bisnis Airline sudah keluar, kecuali mereka yang menjadikan bisnis ini sebagai jantung kehidupan negaranya seperti singapore (SQ), Qatar, Emirat, dan lain-lain.

 Baca Juga: Bikin Bangga Sandiaga Uno dan Raffi Ahmad, Produk Lokal Pasang Iklan di Time Square New York

Baca Juga: Nasib Jhoni Allen Tergantung Sopir, Andi Arief Tidak Menyerang Masalah Pribadi

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Mantra Sukabumi (@mantrasukabumi)

Baca Juga: Meski Gagal dari All England, Timnas Indonesia Bikin Bangga di Orleans Masters

Lebih lanjut Fahri mengungkapkan bahwa negara-negara di atas yang kalau tak ada penerbangan internasional negaranya akan sepi dan mati karena terlalu kecil. Beda dengan Indonesia.

Lanjut ia mengungkapkan bahwa sejak awal ia punya pandangan yang beda. BUMN bukan alat negara untuk cari duit. Itu keliru.

"BUMN adalah alat negara untuk memperkuat tulang punggung ekonomi rakyat melalui 2 cara: pemanfaatan sumber daya alam dan industri strategis yang terkait hajat hidup rakyat," lanjutnya.

Ia mengungkapkan BUMN seharusnya menjadikan koperasi dan UMKM sebagai mitra utama bisnisnya, bukan konglomerasi, sesuai mimpi para pendiri bangsa.

"Barulah cita-cita “memajukan kesejahteraan umum” bisa dicapai. Semoga paham!," pungkasnya.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x