Tanggapi Aksi Teror Bom, Rocky Gerung: Kekuasaan Sudah Tahu Ada Potensi Kekerasan, Kenapa Ngga Dicegah?

- 29 Maret 2021, 13:05 WIB
Tanggapi Aksi Teror Bom, Rocky Gerung: Kekuasaan Sudah Tahu Ada Potensi Kekerasan, Kenapa Ngga Dicegah?/*
Tanggapi Aksi Teror Bom, Rocky Gerung: Kekuasaan Sudah Tahu Ada Potensi Kekerasan, Kenapa Ngga Dicegah?/* //*mantrasukabumi.com/Tangkapan Layar YouTube.com/ Rocky Gerung Official



MANTRA SUKABUMI – Pengamat politik sekaligus filsuf, Rocky Gerung memberikan tanggapannya mengenai peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurut Rocky Gerung, pihak kekuasaan atau pemerintah sebenarnya sudah tahu bahwa ada potensi kekerasan yang akan terjadi.

Namun, dirinya mempertanyakan kenapa aksi kekerasan berupa bom bunuh diri tersebut seolah tidak dicegah oleh pemerintah atau kekuasaan.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Ahli Telematika Tertawakan Klarifikasi Soal Bantahan Posisi Duduk Gibran saat Bersama Menteri PUPR

Rocky Gerung kemudian mengatakan, selalu ada anggapan kekerasan tidak berguna bagi agama, kemanusiaan dan demokrasi.

Akan tetapi, menurutnya selalu timbul pemikiran dalam publik bahwa selalu muncul masalah baru setiap kali ada upaya membongkar suatu kejahatan.

“Kan kita selalu menganggap bahwa sesuatu yang berbasis pada kekerasan itu tidak berguna bagi agama, tidak berguna bagi kemanusiaan, tidak berguna bagi demokrasi,” jelas Rocky Gerung, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 29 Maret 2021.

“Tetapi publik selalu menganggap bahwa kok ada semacam fantasi, bahwa setiap kali ada upaya untuk membongkar suatu kejahatan, lalu timbul masalah baru,” tambahnya.

Rocky Gerung tidak memungkiri bahwa terorisme itu ada, serta ada pihak pihak yang menjadi teroris dan melakukan kekerasan dalam memaksakan kepentingan politik.

Baca Juga: Gus Dur: Bukti yang Ada, Malahan Bom itu Mirip dengan Punya Polisi, Bisa Aja Pelakunya Aparat Sendiri

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 29 Maret 2021: Tak Tergiur dengan Uang 1 Milyar, Sumarno Lolos, Angga Susun Strategi

Namun, dirinya mengatakan bahwa publik melihat yang jadi persoalan bukanlah pada bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar.

“Tapi publik lebih cerdas lebih dari itu, dia melihat lapisan di belakang itu apa?” ujarnya.

Dirinya lantas mempertanyakan kenapa peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu terjadi pada hari Minggu ketika berlangsung Misa, serta terkesan bersamaan dengan pengadilan kasus pelanggaran protokol kesehatan Habib Rizieq Shihab.

Selain itu, dirinya mempertanyakan soal KSP Moeldoko yang pernah berbicara tentang radikalisme, dan  Menko Polhukam Mahfud MD yang sudah mewanti-wanti tentang perlunya stabilitas sejak sebulan yang lalu.

“Kan artinya kekuasaan tau ada potensi kekerasan, lalu kenapa ngga dicegah?” tegasnya.

Menurut Rocky Gerung, jika potensi aksi terorisme dan radikalisme telah dijelaskan sejak bulan lalu, artinya ada intelijen yang sudah memprediksi aksi kekerasan akan terjadi

“Kan kalau itu diucapkan sejak 3 bulan, itu artinya intelijen sudah mencium itu, bukan setelah terjadi lalu sibuk mencari keterangan,” pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x