MANTRA SUKABUMI - Baru-baru ini Densus 88 anti teror menggeledah salah satu pesantren di Sleman Yogyakarta. Penggeledahan ini mendapat tanggapan dan reaksi dari berbagai pihak.
Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai saat ini Indonesia telah dipengaruhi oleh propaganda dunia yang kerap mengaitkan terorisme dengan agama.
"Di Indonesia juga ternyata terkena propaganda-propaganda dari dunia Internasional yang mengaitkan terorisme selalu dengan agama," ujar Refly Harun, dikutip mantrasukabumi.com dari kanal Youtube, Senin, 5 April 2021.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Heboh, Seorang Wanita Pergoki Diduga Kuntilanak Tengah Kawin: Persis Manusia
Refly Harun menilai sangat dilematis bagaimana sebenarnya menindak kelompok yang kita sebut sebagai terorisme itu.
"Karena kita tahu bahwa kadang-kadang terjadi pro dan kontra di masyarakat mengenai terorisme itu," ucapnya.
Refly menilai bahwa apakah memang betul-betul ada teroris itu sebagaimana yang dipikirkan oleh penguasa.
"Apakah memang dia betul-betul ada sebagaimana yang dipikirkan oleh katakanlah penguasa saat ini atau sesungguhnya terorisme itu fabrikasi," sambung Refly Harun.
Terlepas dari hal itu, Refly Harun menegaskan bahwa sebenarnya terorisme itu tidak berkaitan dengan agama apapun.
"Karena yang namanya kelompok-kelompok militan dan sel-sel terorisme itu akan senantiasa ada di mana pun," tuturnya.