MANTRA SUKABUMI -Pemerintah telah meresmikan perubahan nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek atau Japek II Layang menjadi Jalan Tol MBZ atau Sheikh Mohamed Bin Zayed.
Mohamed Bin Zayed adalah putra mahkota Abu Dhabi, selain itu juga menjabat sebagai deputi komandan tertinggi Pasukan Angkatan Darat UEA.
Pemerintah mengungkapkan latar belakang pemberian nama Jalan Tol MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed adalah penghormatan bagi UAE.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Karena sebelumnya Pemerintah UAE juga telah menyematkan nama Presiden Joko Widodo sebagai nama salah satu jalan tol strategis di negara penghasil minyak tersebut.
Atas perubahan nama jalan tol tersebut, banyak tokoh nasional yang turut menanggapi.
Tokoh asal Papua yakni Christ Wamea menuliskan cuitan di akun media sosialnya, bahwa jangan persoalkan penamaan jalan tol tersebut, karena khawatir nama jalan Jokowi di UAE bisa diganggu.
"Nama Jalan Tol Indonesia pakai nama Pangeran Arab, jangan dipersoalkan. Kalau diganggu, nanti nama jalan ini juga bisa diganggu. Paham?" ujar Mustofa Nahrawardaya.
Nama Jalan Tol Indonesia pakai nama Pangeran Arab, jangan dipersoalkan. Kalau diganggu, nanti nama jalan ini juga bisa diganggu. Paham? pic.twitter.com/h3Ge9nyNcB— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@TofaTofa_id) April 12, 2021
Sementara mantan sekretaris BUMN yakni Said Didu menanggapinya berbeda, bahwa penamaan jalan tersebut menjadi jalan kadrun.
Kemudian Said Didu meminta tanggapan yang disebutnya buzzer.
"Bagaimana tanggapan buzzeRp ? Apa ini jalan kadrun ?" ucap Said Didu.
Lain lagi dengan mantan Menpora yakni Roy Suryo, bahwa dirinya lebih bangga jika jalan tol tersebut dinamai para putra bangsa.
Baca Juga: Haikal Hassan Sebut Soekarno Tukang Penjarakan Ulama, yang Mau Nentang Silahkan ini Fakta Sejarah
Baca Juga: Belum Usang Tuduhan Berbau Rasisme, Ibrahimovic Bikin Gaduh Lagi
"Terus terang saya lebih bangga bila Jalan Layang Tol ini mengabadikan Putra-putra terbaik bangsa, seperti Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur dibanding Pangeran UEA."
"Tetapi ya sudah ini Hak pemerintah, apalagi dikait-kaitkan dengan penamaan Jalan Jokowi di UEA dan Investasi Calon IKN ?" ucap Roy Suryo.
Sementara Arsul Sani anggota Komisi III DPR RI dari fraksi PPP mengatakan tidak perlu dibikin ramai, karena hal tersebut merupakan wujud saling apresiasi di dalam pergaulan antar bangsa.
"Ada yang dinamai Jokowi di UAE Abu Dhabi, ada jalan tol yang dinamai MBZ di Indonesia".
"Tidak usah dibikin ramai di medsos dengan berbagai prasangka dan hoax. Ini proses saling apresiasi saja dalam pergaulan antar bangsa, Kita berharap saja jalan tol-nya jadi semulus di UAE." tutur Arsul Sani.***