PKS Menilai Kekejaman PKI Sudah Terang-terangan, Tifatul Sembiring Sebut Pembelokan Sejarah

- 23 April 2021, 19:10 WIB
PKS Menilai Kekejaman PKI Sudah Terang-terangan, Tifatul Sembiring Sebut Pembelokan Sejarah
PKS Menilai Kekejaman PKI Sudah Terang-terangan, Tifatul Sembiring Sebut Pembelokan Sejarah /Dok. DPR.

 

MANTRA SUKABUMI - Anggota Komisi II Fraksi PKS Nasir Djamil menilai upaya untuk membelokan Indonesia dari Kekejaman PKI sudah muncul dan berani terang-terangan.

Menanggapi hal ini, Menkominfo periode SBY-Boediono Tifatul Sembiring mempercayai adanya upaya pembelokan dengan tujuan untuk memutar balikan fakta.

"Emang bener sih, PKI dan antek2nya ini suka memutar balikkan fakta, mem-belok-belokan sejarah biar bengkok," kata Tifatul Sembiring.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Miris, Tokoh Adat Baduy Menangis dan Memohon Pemerintah Hentikan Penambangan Emas Liar di Hutan Sakral

Pasalnya, Partai paham komunis ini ingin mengembalikan pemahaman dari kekejamannya melalui calon generasi bangsa, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @tifsembiring pada Jumat, 23 April 2021.

Hasil tangkap layar akun Twitter @tiftsembiring
Hasil tangkap layar akun Twitter @tiftsembiring @tiftsembiring

Lebih lanjut, Tifatul mengungkapkan dengan cara merubah pemahaman bangsa, mereka menyusup melalui kurikulum pendidikan.

"Mereka masuk lewat pelajaran sejarah, lewat kurikulum pendidikan," tuturnya.

Tak hanya menyusup melalui buku sejarah, Tifatul juga mempertanyakan kebenaran mata pelajaran yang lainnya seperti Agama dan Pancasila.

Baca Juga: Keras Kepala, India Sepelekan Indonesia, 132 Orang Masuk Indonesia, Mustofa Nahrawardaya Tanya Mahfud MD

"Apa benar mapel Agama dan Pancasila dihilangkan...?," ujar Politikus PKS Tifatul Sembiring.

Seperti diketahui, pernyataan dari PKS ini mencuat setelah nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari dihilangkan dalam buku sejarah dan lebih ditonjolkan tokoh-tokoh PKI.

Tak hanya itu, PKS juga menilai bahwa ada unsur balas dendam di masa Orde Baru yang mana tidak memberikan tempat kepada anak-anak dari tokoh PKI.

Kendati demikian, Tifatul Sembiring menyarankan untuk waspada "Nggak suka jalan yg lurus. Hati2," ujar Tifatul.

Baca Juga: Dibangun dengan Investasi Lebih Dari 4 Triliun di Jual Rp824 Milyar, Said Didu: Sudah Terjadi Obral Jalan Tol

Sebelumnya, hal serupa juga ditanggapi Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid.

Menurutnya, masalah terus berganti. Setelah hilangnya frasa agama dan Pancasila di kurikulum pendidikan kini timbul masalah baru yang menonjolkan tokoh-tokoh PKI dalam kamus sejarah.

"Setelah hilangnya frasa Agama,Pendidikan Pancasila, skrg muncul masalah baru dari Kemendikbud yg membuat Kamus Sejarah Indonesia,al krn hilangkan peran KH Hasyim Asyari(Pahlawan Nasional,Pendiri NU)," Kata Hidayat Nur Wahid.

HNW berharap kamus tersebut agar segera direvisi kembali karena lebih mendominasi tokoh PKI.***

 

Editor: Fauzan Evan

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x