Hehamahua Sebut Riba Sama dengan Menzinahi Ibu Kandung, Masyumi Tak Boleh Buka Rekening Ribawi

- 24 April 2021, 15:23 WIB
Abdullah Hehamahua (kiri)
Abdullah Hehamahua (kiri) /Seputar Tangsel/Tangkapan Layar Kanal Youtube Refly Harun

Para peserta rapat kemudian memekik takbir. Terdengar pula suara tepuk tangan. Abdullah Hehamahua mencegah kader Masyumi bertepuk tangan, karena tepuk tangan adalah budaya Yahudi.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Sabtu 24 April 2021 atau 12 Ramadhan 1442 H Wilayah Kota Sukabumi

"Maaf, ciri Masyumi tidak ada tepuk tangan. Ciri Masyumi adalah takbir. Tepuk tangan adalah budaya Yahudi. Saya mohon betul sesudah ini tidak ada lagi dalam acara-acara Masyumi tepuk tangan. Tapi, ciri Masyumi adalah takbir," kata Abdullah.

Selanjutnya, Abdullah menyoroti riba. Riba sama saja menzinahi ibu sendiri. Riba adalah rahasia Indonesia tidak pernah berkah. Maka, dia memerintahkan kader Masyumi untuk tidak membuka rekening riba, sembari merekomendasikan sejumlah bank syariah.

"Saya instruksikan warga Masyumi untuk tidak boleh punya rekening yang ribawi... Karena semua bank-bank Indonesia masih tunduk pada BI, kita ambil yang paling minimal," kata Abdullah Hehamahua.

Selain itu, dia juga berbicara soal kemungkinan-kemungkinan masa depan Indonesia. Bisa saja kepulauan Indonesia tenggelam oleh dinamika alamiah. Bisa pula, daerah-daerah Indonesia lepas dan merdeka sendiri. Dia menyoroti Provinsi Papua dan Papua Barat sebagai daerah termiskin di Indonesia, kemiskinannya disebut mencapai 30,2%.

Baca Juga: Video Kapal Selam KRI Nanggala 402 Sebelum Hilang Bikin Haru Netizen, TNI AL: Lakukan Terbaik

"Wajar kalau orang Papua yang waras otaknya menuntut merdeka. Karena itu, maka pemerintah dan Masyumi khususnya punya tanggung jawab untuk menyelamatkan NKRI. Maka, kita persempit jarak (persentase kemiskinan Papua) dari 30% menjadi 25%, menjadi 15%, dan seterusnya," kata Abdullah Hehamahua.***



Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah