Kemenag Terbitkan Panduan Sholat Idul Fitri 1442 H di Masa Pandemi Covid-19, Simak Aturannya

- 8 Mei 2021, 05:49 WIB
Ilustrasi// Kemenag menerbitkan panduan sholat Idul Fitri 1442 di masa pandemi Covid-19
Ilustrasi// Kemenag menerbitkan panduan sholat Idul Fitri 1442 di masa pandemi Covid-19 / /Pikiran Rakyat

MANTRA SUKABUMI - Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan panduan surat edaran berisi aturan penyelenggaraan sholat Idul Fitri 1442 H di masa pandemi Covid-19.

Selain mengatur perihal pelaksanaan sholat Idul Fitri 1442 H, kemenag juga mengatur kegiatan malam takbiran.

Aturan tersebut dirangkum dalam beberapa poin penting, tujuannya agar terhindar dari penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Unggah Foto La Nyalla Gandeng Rizal Ramli dan Gatot Nurmantyo, dr Lisa: Beginilah Kalau Level Sudah Nasional

Dikutip mantrasukabumi.com dari kemenag.go.id pada Sabtu 8 Mei 2021, berikut ini aturan sholat Idul Fitri 1442 H.

Panduan mengenai penyelenggaraan sholat Idul Fitri tertuang dalam Surat Edaran (SE) No. 07 tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Sholat Idul Fitri Tahun 1442 H/2021 M di saat Pandemi Covid-19.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, panduan ini diterbitkan guna memberikan rasa aman kepada umat Islam sekaligus mencegah penyebaran Covid-19.

Selain mengatur perihal shalat Idul Fitri 1442 H, SE tersebut juga mengatur kegiatan malam takbiran.

Baca Juga: Geram dengan Pemerintah yang Siapkan Pasukan Bersenjata Lengkap Halangi Pemudik, dr Tirta: Gak Gini Juga Lah

Simak berikut ketentuan panduan penyelenggaraan Shalat Idul Fitri 1442 H/2021 M di saat Pandemi Covid-19:

1. Malam takbiran menyambut hari raya Idul Fitri dalam rangka mengagungkan asma Allah sesuai yang diperintahkan agama, pada prinsipnya dapat dilaksanakan di semua masjid dan mushola, dengan ketentuan sebagai berikut:

- Dilaksanakan secara terbatas, maksimal 10 persen dari kapasitas masjid dan mushola, dengan memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

- Kegiatan takbir keliling ditiadakan untuk mengantisipasi keramaian.

- Kegiatan takbiran dapat disiarkan secara virtual dari masjid dan mushola sesuai ketersediaan perangkat telekomunikasi di masjid dan mushola.

Baca Juga: Umi Pipik Sebut Ustadz Jefri Pernah Poligami, Istri Sunu: Kalau Memang Ikhlas, Kenapa Diumbar Sekarang?

2. Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M di daerah yang mengalami tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi (zona merah dan zona oranye) agar dilakukan di rumah masing-masing, sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan ormas-ormas Islam lainnya.

3. Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M dapat diadakan di masjid dan lapangan hanya di daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19, yaitu zona hijau dan zona kuning berdasarkan penetapan pihak berwenan

4. Sholat Idul Fitri dilaksanakan di masjid dan lapangan, wajib memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut:

- Sholat Idul Fitri dilakukan sesuai rukun sholat dan khutbah Idul Fitri diikuti oleh seluruh jamaah yang hadir.

- Jamaah sholat Idul Fitri yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas tempat agar memungkinkan untuk menjaga jarak antar shaf dan antar jamaah.

Baca Juga: Umi Pipik Sebut Ustadz Jefri Pernah Poligami, Istri Sunu: Kalau Memang Ikhlas, Kenapa Diumbar Sekarang?

- Panitia sholat Idul Fitri dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu dalam rangka memastikan kondisi sehat jamaah yang hadir.

- Bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri shalat Idul Fitri di masjid dan lapangan.

- Seluruh jemaah agar tetap memakai masker selama pelaksanaan sholat Idul Fitri dan selama menyimak khutbah Idul Fitri di masjid dan lapangan

- Khutbah Idul Fitri dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun khutbah, paling lama 20 menit.

- Mimbar yang digunakan dalam penyelenggaraan sholat Idul Fitri di masjid dan lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jamaah.

- Seusai pelaksanaan sholat Idul Fitri jamaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.

Baca Juga: Cair BPUM UMKM Rp1,2 Juta, Masukan Saja Dulu NIK KTP di eform.bri.co.id dan Simak Cara Lengkapnya

5. Panitia Hari Besar Islam/Panitia Sholat Idul Fitri sebelum menggelar sholat Idul Fitri di masjid dan lapangan terbuka wajib berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Satgas Penanganan Covid-19 dan unsur keamanan setempat.

6. Silaturahmi dalam rangka Idul Fitri agar hanya dilakukan bersama keluarga terdekat dan tidak menggelar kegiatan Open House / Halal Bihalal di lingkungan kantor atau komunitas;

7. Dalam hal terjadi perkembangan ekstrim Covid-19, seperti peningkatan peningkatan yang signifikan angka positif COVID, adanya mutasi varian baru virus corona di suatu daerah, maka pelaksanaan Surat Edaran ini disesuaikan dengan kondisi lokal.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x