Link Live Tracking: Detik-detik Roket China Seberat 18 Ton akan Jatuh ke Bumi Siang ini Tanpa Kendali

- 9 Mei 2021, 12:33 WIB
Link Live Tracking: Detik-detik Roket China Seberat 18 Ton akan Jatuh ke Bumi Siang ini Tanpa Kendali./
Link Live Tracking: Detik-detik Roket China Seberat 18 Ton akan Jatuh ke Bumi Siang ini Tanpa Kendali./ /Pixabay/NASA-Imagery



MANTRA SUKABUMI - Berikut ini Link live tracking, detik-detik Roket China seberat 18 Ton diprediksi akan segera jatuh siang ini tanpa kendali.

China akan menayangkan Link live tracking keberadaan Roket Long March 5B di kanal YouTube miliknya.

Bagi Anda yang penasaran di mana keberadaan roket tersebut, Anda bisa melihat langsung Link live trakcing di bawah ini.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Sebelumnya diprediksi Minggu, 9 Mei 2021, diperkirakan Roket Long March 5B milik China akan jatuh ke bumi siang ini sekitar pukul 11.00-14.00 WIB

Roket Long March 5B milik China terdiri dari satu tahap inti dan empat penguat, juga telah lepas landas dari pulau Hainan, pada 29 April lalu.

Meski telah diprediksi akan jatuh ke bumi pada hari ini, pada pukul yang telah diperkirakan tersebut, puing roket Long March 5B seberat 18 ton, belum diketahui secara persis tempat terjatuhnya.

Para pengamat astrofisika menyebutkan bagian roket berpotensi mendarat di daerah berpenghuni mulai dari utara seperti New York, Madrid, dan Beijing dan sejauh selatan Chili dan Selandia Baru.

Baca Juga: PKS Menilai Pemerintah Berlebihan Soal Larangan ASN Dukung HTI dan  FPI, Ferdinand: PKS Layak Dibubarkan

Meskipun begitu, terkait jatuhnya puing Roket Long March 5B ke bumi, diluar dari perkiraan para ahli.

Sebab pihak dari Amerika Serikat yang berkerja sama dengan China tak memiliki rencana untuk menembakkan roket tersebut jatuh ke bumi.

Juga berharap, pada saat roket Long March 5B yang diperkirakan jatuh ke bumi itu, terjun dengan tepat sasaran dan tak melukai siapapun.

"Kami tidak memiliki rencana untuk menembak jatuh roket itu. Kami berharap roket itu akan mendarat di tempat yang tidak akan membahayakan siapa pun, mudah-mudahan di laut atau di tempat seperti itu," kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin. seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman Sputnik News pada Minggu, 9 Mei 2021.

Space-Track memperkirakan puing-puing akan mendarat di Samudra Atlantik Utara, tetapi perkiraan lokasi tepatnya roket tersebut masuk kembali masih belum diketahui.

Baca Juga: Jadwal Libur Ekspedisi JNE, Tiki, SiCepat dan Pos Indonesia Saat Lebaran 2021

Kementerian Luar Negeri China berusaha menenangkan masyarakat, terutama dunia terkait jatuhnya roket Long March 5B ini.

Mereka mengklaim bahwa sebagian besar puing-puing roket akan terbakar dan hanya akan menimbulkan kerusakan kecil.

Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari laman Reuters, pada Minggu, 9 Mei 2021, kementerian China mengungkapkan, sebagian dari puing-puing roket China akan terbakar saat melewati atmosfer bumi.

Dalam tweet yang dikirim pada Jumat malam di Amerika Serikat, Aerospace Corporation mengatakan bahwa prediksi terbaru saat badan roket Long March kembali ke Bumi, oleh Center for Orbital Reentry and Debris Studies (CORDS) adalah selama delapan jam, yang diperkirakan akan jatuh pada hari Minggu.

Ahli astrofisika yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell, sebelumnya mengatakan kepada Reuters, bahwa ada kemungkinan potongan-potongan roket itu bisa jatuh di darat.

Baca Juga: Cara Membuat Ketupat untuk Hidangan Lebaran 2021 Anti Gagal, Jadi Menu Andalan saat Idul Fitri Tiba

"Masuknya kembali Long March 5B tidak biasa, karena selama peluncuran, tahap pertama roket mencapai kecepatan orbit, alih-alih jatuh ke bawah," kata Aerospace Corporation, dalam sebuah pernyataan.

Kemudian, menurutnya, badan roket yang kosong berada dalam orbit elips bumi. Dimana akan menarik jalur re-entry tanpa terkendali.

"Badan roket yang kosong berada dalam orbit elips di sekitar Bumi di mana ia ditarik menuju jalur re-entry yang tidak terkendali," imbuh mereka.

Tahap inti kosong telah kehilangan ketinggian sejak minggu lalu, tetapi kecepatan peluruhan orbitnya tetap tidak pasti karena variabel atmosfer yang tidak dapat diprediksi.

Roket Long March 5B terdiri dari satu tahap inti dan empat penguat, juga telah lepas landas dari pulau Hainan, China, pada 29 April lalu.

Baca Juga: Soroti Warga Palestina yang Ditembak di Mesjid Al Aqsha, Fadli Zon: Kebiadaban Israel Makin Terbuka

Roket Long March 5 juga telah menjadi bagian integral dari ambisi luar angkasa jangka pendek China.

Dimulai dengan pengiriman modul dan awak stasiun luar angkasa yang direncanakan untuk memulai misi peluncuran wahana antariksa ke Bulan dan Mars.

Roket Long March yang diluncurkan minggu lalu merupakan misi kedua. Seri sebelumnya, Long March 5B telah diluncurkan perdana pada Mei tahun lalu.

Bagi Anda yang penasaran di mana keberadaan roket tersebut, Anda bisa melihat langsung live trakcing dengan klik

https://www.youtube.com/watch?v=ysxMsuNXaIM

Namun sebelum itu, mengenai jatuhnya roket Long March 5B China, sudah terlihat di langit Lowa, juga di langit Washington, Amerika Serikat pada Jumat, 7 Mei 2021.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x