Garuda Indonesia Terancam Pailit, Komisaris Yenny Wahid: Waktu Saya Masuk Hutangnya 20T Lebih

- 2 Juni 2021, 21:05 WIB
Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid tengah berjuang agar Perseroan tak dipailitkan
Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid tengah berjuang agar Perseroan tak dipailitkan /Tangkapan layar Instagram/@yennywahid//

Yenny Wahid juga menjawab pertanyaan netizen tentang apa aksi yang akan dilakukan olehnya sebagai Komisaris Independen Garuda Indonesia yang baru untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca Juga: Nagita Slavina Terpilih jadi Duta PON XX Papua, Arie Kriting: Seharusnya Sosok Perempuan Asli Papua

"Yang paling utama adalah debt restructuring dan cost restructuring. Di dalamnya termasuk renegosiasi leasing contract. Kita juga sedang fight untuk kembalikan pesawat yang tidak terpakai mengingat di masa pandemi utilisasi menurun drastis," kata Yenny Wahid.

Selain itu, karena pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan pesawat untuk mengangkut penumpang, maka Yenny Wahid mengubah strategi penerbangan Garuda Indonesia dengan memperbanyak penerbangan logistik cargo.

"Layanan cargo kami genjot dan hasilnya pendapatan meningkat melebihi target, tetapi tetap saja tidak mampu untuk menutupi semua kerugian," kata Komisaris Garuda Indonesia itu.

"Tahun 2019 Garuda membukukan keuntungan operasional 19 juta dolar, tetapi tetap terbebani banyak hutang, salah satunya Sukuk yang jatuh tempo sebesar 500 juta dolar (8,5T). Sukuk diterbitkan jauh sebelum saya masuk. Sukuk akhirnya berhasil direstrukturisasi," ujarnya.

Yenny Wahid mengaku tidak mau mengambil gajinya sebagai komisaris independen, dan Yenny menjelaskan sistem di Garuda Indonesia yaitu semakin besar posisinya maka semakin besar potongan gajinya. ***



Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah