Pada abad ke-16, muara Ci Manuk adalah pelabuhan yang ramai dan menjadi salah satu pelabuhan milik Kerajaan Sunda, sebagaimana dilaporkan oleh Tome Pires sebagai "Chemano".
Di wilayah Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang aliran Ci Manuk dibendung untuk pembangunan Waduk Jatigede.
Sungai Cimanuk mempunyai dua muara, yaitu: Cimanuk Lawas ("Cimanuk Lama"; 6.24473°S 108.34502°E) dan Cimanuk Anyar ("Cimanuk Baru"; 6.228611°S 108.175°E).
Sungai Cimanuk mengalir di wilayah barat pulau Jawa yang beriklim muson tropis.
Suhu rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 28 °C, and terdingin Februari, sekitar 21 °C.
Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2465 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 461 mm, dan yang terendah September, rata-rata 6 mm.
Penduduk di sepanjang aliran Ci Manuk memanfaatkan sungai ini untuk sumberdaya pertanian dan perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala.
Baca Juga: 5 Fakta Arti dan Tafsir Mimpi Digigit Ular Menurut Primbon Jawa, Miliki Pertanda Baik dan Buruk
Ci Manuk pada bagian hilir cukup lebar sehingga dapat dilayari oleh kapal relatif besar.
Pada abad ke-16, muara Ci Manuk adalah pelabuhan yang ramai dan menjadi salah satu pelabuhan milik Kerajaan Sunda, sebagaimana dilaporkan oleh Tome Pires sebagai "Chemano".