Saktinya Djoko Tjandra, 3 Jenderal dan 1 Lurah Jadi Korbannya, Simak Siapa Saja Mereka

- 21 Juli 2020, 07:10 WIB
FOTO Selfie Djoko Tjandra di Bandar Udara Supadio, Kalimantan Barat
FOTO Selfie Djoko Tjandra di Bandar Udara Supadio, Kalimantan Barat /Twitter @Aqfiazfan

MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini Djoko Tjandra menjadi topik hangat di berbagai media. Buronan koruptor senilai sekitar 900 milyar tersebut bebas berkeliaran sejak dinyatakan sebagai buron tahun 2009.

Diketahui, Djoko Tjandra sempat kabur ke Papua Nugini dan juga kembali ke Indonesia tanpa ditangkap oleh para penegak hukum.

Bahkan buronan kelas kakap kasus Bank Bali tersebut sempat mengurus persyaratan adminitrasi di Indonesia.

Baca Juga: Mangkir Tiga Kali dalam Persidangan, Djoko Tjandra Minta Sidang Dilaksanakan Secara Virtual

Baca Juga: Bisa Berkeliaran Bebas di Indonesia, Tak Disangka Ternyata Djoko Tjandra Dikawal Oknum Polisi

Kelihaian Djoko Tjandra berkeliaran di Indonesia bukan tanpa bantuan, ada beberapa orang yang memuluskan dirinya mengurus administrasi maupun lolos dari penangkapan.

Bahkan diantara mereka adalah para jenderal polisi yang saat ini di non aktifkan dari jabatannya.

Para korbannya mulai dari lurah hingga jenderal polisi. Mereka harus kehilangan jabatan karena ulahnya sendiri. Bahkan yang terbaru seorang jenderal di Bareskrim Polri harus menjalani penahanan selama 14 hari.

Lalu siapakah saja "korban" dari sang buronan koruptor ini, berikut ulasannya yang dirangkum Mantrasukabumi.com dari berbagai sumber:

Baca Juga: Hari Ini Kementerian Agama akan Menggelar Sidang Isbat Awal Bulan Zulhijjah 1441 H

Baca Juga: Keberadaan Djoko Tjandra Mulai Diketahui, Tak Disangka Ternyata Negara Ini Jadi Persembunyiannya

Asep Subhan

Korban pertama Djoko Tjandra ini adalah Lurah Grogol Selatan. Ia terbukti membantu Djoko Tjandra menerbitkan KTP elektronik (e-KTP).

Dari hasil investigasi Kepala Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Michael Rolandi, Asep terbukti melanggar disiplin sebagai aparatur sipil negara (ASN) dalam proses penerbitan e-KTP tersebut, hingga akhirnya Asep Subhan dinonaktifkan dari jabatannya oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Brigjen Prasetijo Utomo

Salah satu jenderal yang terlibat dalam kasus Djoko Tjandra adalah Brigjen Prasetijo Utomo. Dengan bantuannya Djoko Tjandra bebas keluar masuk Indonesia dengan berbekal surat jalan yang diterbitkan sang jenderal.

Brigjen Prasetijo Utomo dicopot berdasarkan Surat Telegram Kapolri bernomor ST/1980/VII/KEP./2020 tertanggal 15 Juli 2020.

Baca Juga: Viral Video 'Genosida' Muslim Uighur, China Bantah dan Sebut Itu Tuduhan Palsu

Baca Juga: Setelah Turki Ubah Meseum Jadi Masjid, Israel Kini Ubah Masjid Jadi Bar dan Aula Pesta

Dalam telegram itu, Brigjen Prasetijo Utomo dimutasi menjadi Perwira Tinggi (Pati) Pelayanan Masyarakat atau Yanma Mabes Polri.

Irjen Pol Napoleon Bonaparte

Kapolri Jenderal Idham Aziz juga mencopot Irjen Pol Napoleon Bonaparte dari jabatan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri yang disinyalir terlibat dalam kasus Djoko Tjandra.

Diduga Irjen Napoleon terlibat dengan keluarnya surat penghapusan red notice sang buron kelas kakap tersebut.

Pencopotan jabatan itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/2076/VII/KEP/2020 tertanggal Jumat (17/7/2020). Irjen Napoleon dimutasi menjadi analisis Kebijakan Utama Irwasum Polri.

Baca Juga: Ditolak Sebagian Negara, Pemimpin Muslim Dunia Dukung dan Puji Turki Atas Pengembalian Hagia Sophia

Baca Juga: Heboh, Mendadak Hamil Kurang dari 2 Jam, Warga di Tasikmalaya Langsung Melahirkan

Brigjen Pol Nugroho Slamet Wibowo

Satu lagi jenderal yang menjadi korban Djoko Tjandra adalah Brigjen Nugroho Slamet Wibowo. Ia dicopot dari jabatan Sekretaris NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri.

Brigjen Nugroho diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri karena diduga menghapus red notice terhadap buronan korupsi Djoko Tjandra.**

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah