"Kita sudah lakukan pemeriksaan, kalau sudah diperiksakan amphetamine berarti dia pakai," kata Tubagus.
Tak Ingin Diketahui Bunuh Diri
Tubagus menambahkan, salah satu penyebab Yodi memutuskan untuk bunuh diri di pinggir jalan tol disebabkan ia tidak ingin niatnya diketahui oleh orang lain.
"Umumnya orang mencari tempat sepi. Oleh karena itu, maka dirangkailah dengan scientific pembuktian, labfor, sampai ke data yang sudah saya sampaikan," ungkapnya.
Baca Juga: Kesetiaan Indonesia Terhadap Palestina di Tengah Tantangan yang Semakin Berat
Baca Juga: Seorang Pasien Laki-laki Kabur dari Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet
Menurutnya, kondisi tempat penemuan jenazah Yodi sangat gelap. Bahkan tidak ada lampu dilokasi TKP, serta warung yang biasa buka disekitaran lokasi sudah tutup.
Selain itu, lokasi tersebut diduga terpilih karena jalur tersebut merupakan jalur yang dilewati Yodi setiap harinya untuk beraktivitas.
"Seseorang tidak ingin dianggap bunuh diri. Bisa jadi, dia tidak ingin orang lain mengetahui kalau dia meninggal karena bunuh diri. Lalu kenapa? Itu rute yang dia kuasai, berdasarkan keterangan saksi itu yang biasa dia lalui," ucap Tubagus.
Tusukan Percobaan
Polisi menyebut jika seorang ingin melakukan bunuh diri terdapat percobaan yang ia lakukan sebelumnya. Dalam kasus Yodi, polisi mengatakan korban sempat melukai dadanya sebanyak tiga kali tusukan percobaan.
Baca Juga: Hadirkan Layanan Rapid Test Covid-19, PT KAI Siapkan Test Murah di 12 Stasiun Kereta Api