Kegelisahan Yodi juga ditambah dengan adanya konflik dengan teman dekatnya berinisial L. Suci dan L sempat berkonflik. Namun Polisi tak dapat menyampaikan konflik pribadi tersebut.
Baca Juga: 9 Tahun Perang Saudara Pecah di Libya, PM Libya Bertemu Erdogan Bahas Solusi Politik Tripoli
Baca Juga: Situasi AS Kian Mencekam, Agen Federal AS Bubarkan Massa yang Kian Brutal Gunakan Gas Air Mata
Bunuh Diri Karena Depresi?
Selain terdapat masalah kasus percintaan, polisi menyebut Yodi bunuh diri lantaran mengalami depresi. Hal ini diketahui Berdasarkan hasil penyelidikan, Yodi diketahui sempat menjalani tes dan konsultasi di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM, kemudian disarankan dokter untuk menjalani tes HIV.
"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Tubagus.
Kemungkinan yang didapatkan polisi dari pemeriksaan dan keterangan saksi ahli psikologi forensik, korban mungkin mengalami depresi.
"Adakah kaitannya dengan dugaan bunuh diri? Sangat terkait kaitannya dengan kemungkinan munculnya depresi, tetapi ini dijelaskan oleh ahli di bidang psikologi forensik," ungkapnya.
Baca Juga: Aksi Bunuh Diri Massal di Amerika Serikat, 909 Orang Tewas
Baca Juga: AS Geram, Pria Singapura yang Ditangkap FBI Akui sebagai Mata-mata China yang Sebelumnya Berbohong
Positif Narkotika
Tubagus juga menyampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, Yodi dinyatakan positif amphetamine. Yodi yang diduga dirundung depresi, sehingga mengonsumsi amphetamine.