Gas Elpiji 3 kilogram Langka Padahal Bukan Untuk Masyarakat Mampu

- 1 Agustus 2020, 14:45 WIB
GAS Elpiji 3 kilogram Langka Padahal Bukan Untuk Masyarakat Mampu
GAS Elpiji 3 kilogram Langka Padahal Bukan Untuk Masyarakat Mampu /Istimewa/.*/Istimewa

 

MANTRA SUKABUMI - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi di Aceh akibat masih adanya orang yang tidak berhak mengunakan gas tiga kilogram tapi masih mengunakan gas tersebut, sehingga kuota yang seharusnya mencukupi bagi masyarakat miskin malah terjadi kelangkaan.

Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram terjadi menjelang lebaran Idul Adha 1441 H/2020 M, di beberapa kabupaten kota di Aceh seperti, Aceh Utara, Lhokseumawe dan Kabupaten Bireun.

Oleh karena itu, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswanamigas ) Aceh, meminta masyarakat yang mampu untuk tidak mengunakan gas epliji tiga (3) kilogram yang diperuntukkan bagi masyarkat miskin.

Baca Juga: Pesona Danau Ranu Pane di Jawa Timur Diselimuti Salju Tipis

Baca Juga: Misi Kemanusiaan , 74 Pencari Suaka Diselamatkan Petugas Penjaga Pantai Turki di Lepas Pantai Aegean

Diungkapkan Bendahara Umum hiswanamigas Aceh, Nahrawi Noerdin kerap terjadinya kelanggkaan gas selama ini dinilai karena masih belum tepatnya sasaran penyaluran.

"Lagi-lagi kami sampaikan bahwa jika orang mampu pun masih menggunakan elpiji 3 kilogram, maka masalah kelangkaan ini tidak akan pernah terselesaikan," kata Narhrawi, seperti dikutip dari rri.co.id, Sabtu 01 Agustus 2020.

Menurut Nahrawi, masyarakat yang mampu harus menggunakan elpiji lainnya yang tersedia di pasar, yaitu elpiji tabung 5,5 kg atau 12 kg. Sementara elpiji 3 kg hanya untuk keluarga miskin saja.

“Kita harus sama-sama mengawasi, sehingga tidak terjadi penyaluran yang tidak tepat sasaran, karena jika adanya pangkalan yang berbuat nakal, pertamina pasti tidak diam, akan dicabut izin usahanya atau di-PHU," urainya.

Baca Juga: 86 Tahun Jadi Museum, Kini Ribuan Orang Hadiri Doa Bayram Pertama di Hagia Sophia

Baca Juga: Hubungan AS-Iran Kian Panas, Khamenei Tuduh Washington Gerakan Protes Anti Pemerintah

Sementara itu, untuk memastikan kecukupan stok gas elpiji di sejumlah kabupaten kota di Aceh, Pertamina telah melakukan pengecekan ke sejumlah pangkalan Pada hari Sabtu, 25 Juli 2020 di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

"Kita dapati stok tersedia di pangkalan sebanyak 12.530 tabung, dijual sesuai HET Rp 18.000 untuk radius 60 km. Namun dari pengamatan kami, harga elpiji 3 kg subsidi melambung di level pengecer, di kisaran Rp 27.000 hingga Rp 35.000,” tutur Roby Hervindo, Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I.

Menyikapi permainan harga yang dilakukan pengecer, Pertamina MOR I menyiapkan penambahan elpiji fakultatif untuk wilayah Aceh.

Sejak tanggal 27 Juli hingga 5 Agustus 2020, disiapkan penambahan fakultatif sebanyak 248.640 tabung. Penyalurannya menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Drakor It's Okay To Not Be Okay Akan Segera Berakhir, Segera Tonton

Baca Juga: Kasus Djoko Tjandra, KPK Ikut Turun Tangan

“Dengan penambahan fakultatif sebanyak 9,7 persen tersebut, maka total stok yang disiapkan berjumlah 2,8 juta tabung. Penambahan fakultatif ini untuk mengantisipasi penambahan libur Idul Adha pada tanggal 30 Juli dan 3 Agustus 2020. Penambahan fakultatif sendiri dilakukan melalui pangkalan resmi Pertamina," ujar Roby.

Selain menjaga pasokan elpiji 3 kg subsidi aman, Pertamina juga pastikan kebutuhan elpiji non subsidi Bright Gas terpenuhi. Agen dan SPBE pun siap memenuhi permintaan Bright Gas oleh masyarakat.

“Stok elpiji yang tersedia, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 26 hari kedepan," pungkasnya.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x