Pelajar SMP di Lombok Tengah Putuskan Nikah Muda, Usai Jalani Pacaran Empat Hari

- 21 September 2020, 10:00 WIB
Suhaimi dan Nur Herawati, Siswa SMP di Lombok Tengah Putuskan Nikah Muda, Usai Jalani Pacaran Empat Hari
Suhaimi dan Nur Herawati, Siswa SMP di Lombok Tengah Putuskan Nikah Muda, Usai Jalani Pacaran Empat Hari /Dedi/.*/Lombok Post

MANTRA SUKABUMI - Bagi sebagian orang terlebih para orang tua jika mendengan seorang anak yang memutuskan nikah muda pasti yang terbelit dipikiran masa depannya akan suram karena belum dapat pekerjaan.

Apalagi jika masih berstatus anak sekolahan, biaya sekolah pun masih orang tua yang membayar, bagaimana mau menghidupi keluarga jika sudah menikah.

Semua orang pasti akan berfikiran seperti itu, namun sebagian orang ada yang mendukung juga terkait nikah muda.

Baca Juga: Meski Belum Lulus Kuliah, Lesty Sebut Siap Nikah Muda

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Bermacam-macan pandangan tentang nikah muda, yang jelas ada sisi positif dan negatifnya juga, terlebih jika mengacu pada hukum pernikahan di Indonesia.

Tidak sedikit di Indonesia banyak yang melakukan nikah muda, dengan berbagai alasan yang disampaikan untuk memutuskan sesuatu yang bukan hal sepele tersebut.

Seperti yang dilakukan oleh dua orang remaja yang masih duduk dibangku sekolah SMP asal Lombok Tengah.

Dikutip Mantrasukabumi.com dari Portalsurabya.Pikiran-Rakyat.com pada Senin, 21 September 2020, Suhaimi dan Nur Herawati bocah asal Dusun Montong Praje Timuq Desa Pengenjek, kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah belum lama ini menjadi buah bibir warganet.

Baca Juga: Cucu Pendiri NU Hingga Mantan Istri Panglima TNI, Masuk Kepengurusan Partai Gerindra 2020-2025

Baca Juga: BMKG: Waspada, Potensi Mega Tsunami di Sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa

Suhaimi bocah berusia 15 tahun dan masih berstatus pelajar di salah satu Madrasah di Desa Beber dan Nur Herawati bovah berusia 11 tahun yang juga masih berstatus pelajar ini ramai menjadi perbincangan Public karena melakukan pernikahan dini.

Suhaimi bercerita bahwa perkenalan mereka berdua sangat singkat. Berawal dari handphone temannya Suhaimi berkenalan dengan calon istrinya

"Saat itu Kenalannya lewat video call," Ujar Nur Herawati.

Suhaimi dan Nur akhirnya saling bertukar nomor handphone dan komunikasi mereka pun semakin intens. Hingga akhirnya mereka sepakat untuk bertemu di depan puskesmas Bonjeruk atau dekat pasar, beberapa hari lalu.

Dipertemuan pertama itu, Suhaimi mengutarakan isi hatinya kepada Nur. Tanpa berfikir panjang Nur pun menerima cinta Suhaimi dan mereka pun resmi berpacaran.

Baca Juga: Tak Terima Dianggap Tak Paham Kurikulum, Nadiem Makarim Bantah Hapus Pelajaran Sejarah

Baca Juga: Kabar Gembira BLT Rp 600 Ribu Tahap 4 Siap Disalurkan Hari Ini, Segera Cek Status Peserta Anda

"Kami pacaran hanya empat hari saja, kemudian kami memutuskan menikah," Ujar Nur sembari duduk dengan wajah malu dan senyum.

Pernikahan Suhaimi dan Nur berawal saat mereka melakukan pertemuan ke dua di salah satu objek wisata di Desa Pringgarata pada pukul 16.00.
 
Saking asyiknya berpacaran mereka sampai lupa waktu dan tak terasa sudah larut malam.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Portalsurabya.Pikiran-Rakyat.com dengan judul Kenalan lewat HP, Pacaran Cuma Empat Hari, Siswa SMP di Loteng Ini Mantap Menikah Muda.

Suhaimi akhirnya mengantarkan pujaan hatinya pulang ke rumah. Tapi orang tua Nur menolak dan Suhaimi kemudian meminta tolong ke keluarga, namun tetap ditolak.

Akhirnya Kepala Dusun Montong Praje Timuq Ehsan meminta agar mereka menikah saja.

"Daripada keluar malam terus, lebih baik nikah saja," Ujar Kasun.

Baca Juga: Semakin Memanas, Irak Akan Lancarkan Serangan Balas Dendam ke AS Setelah Jenderal IRGC Tewas

Baca Juga: Mengejutkan, Meski Berbeda Agama 4 Selebriti Ini Tetap Langsungkan Pernikahan dan Tetap Rukun

Suhaimi adalah anak kelima dari lima bersaudara. Kedua orang tua Suhaimi sudah meninggal sejak Suhaimi duduk dibangku kelas 6 SD.

Sedangkan Nur merupakan anak tunggal, tetapi kedua orang tua Nur bercerai. Saat ini Nur tinggal bersama kakek dan neneknya.

Karena mereka berdua kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Mereka memutuskan untuk menikah, punya keluarga, anak dan bisa hidup mandiri tanpa bergantung ke orang lain ter khusus orang tua.**(Suhemanto/Portal Surabaya)

Editor: Encep Faiz

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x