Heboh Tsunami 20 Meter, LIPI: Gempa dan Tsunami Raksasa Akan Terulang

- 27 September 2020, 15:43 WIB
Ilustrasi // HEBOH! Tsunami Setinggi 20 M di Pantai Selatan Pulau Jawa, Ramalan Atau Asli, Kapan Akan Terjadi ?
Ilustrasi // HEBOH! Tsunami Setinggi 20 M di Pantai Selatan Pulau Jawa, Ramalan Atau Asli, Kapan Akan Terjadi ? /

MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini masyakat Indonesia kembali dihebohkan dengan hasil riset tim ITB yang menyebut kemungkinan tsunami dengan ketinggian 12 hingga 20 meter terjadi di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Penelitian yang diketuai Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro tersbeut menggunakan data gempa dari katalog BMKG dan Katalog internasional Seismological Centre (ISC).

Dari hasil riset ini menunjukkan adanya zona memanjang di antara pantai selatan pulau Jawa dan Palung Jawa.

Baca Juga: Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja

Baca Juga: Waspada, Berikut Daerah yang Berpotensi Tsunami 20 Meter, Diantaranya Jawa Barat dan Jawa Timur

Menanggapi hasil riset ITB itu, Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto mengatakan hal yang sama sudah sering dikemukakan beberapa tahun yang lalu oleh beberapa orang peneliti. Bahkan sejak 2008 oleh MaccAfrey tentang potensi gempa dan tsunami di jalur subduksi selatan Jawa.

Eko juga menjelaskan bahwa gempa dan tsunami raksasa akan berulang di jalur-jalur tunjaman lempeng.

"Gempa dan tsunami raksasa dari jalur-jalur tunjaman lempeng dipastikan terjadi berulang. Jalur-jalur ini akan tetap menghasilkan gempa dan tsunami raksasa di masa datang. Tiap-tiap jalur memiliki waktu perulangan ratusan hingga ribuan tahun," ujar Eko, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Minggu, 27 September 2020.

Eko menegaskan, Tim Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI telah meneliti tsunami purba sejak 2006 di pantai Lebak, Pangandaran, Cilacap, Kutoarjo, Kulonprogo dan Pacitan.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Bebaskan Pajak Karyawan yang Miliki Gaji 15 Juta Per Bulan Sampai Desember

Dari hasil penelitian tersebut, terdapat endapan tsunami berumur 300 tahun di sepanjang pantai itu. Di Lebak, tsunami tersebut mengendapkan batang-batang kayu di suatu rawa 1,5 kilometer (km) dari garis pantai.

Selain itu, di Pangandaran, tsunami telah menghancurkan mangrove. Lalu kemudian penelitian juga dilakukan di lokasi bandara baru Kulonprogo, disana ditemukan pasir yang kaya akan jasad renik penghuni laut dalam, foraminifera dan radiolaria.

Lokasi-lokasi endapan tsunami purba tersebut berada hingga 2,5 km dari garis pantai. Hal itu berarti tsunami merangsek daratan setidaknya hingga 2,5 km.

Eko menambahkan, jika lempeng di selatan Jawa sepanjang 800 km bergeser, kemungkinan gempa dengan magnitudo 9 bisa terjadi.

Baca Juga: Jangan Harap Bisa Daftar Kartu Prakerja, Jika Profesi Anda Termasuk 7 Jenis Ini

Sebagai contoh lanjut Eko, tsunami Aceh 2004 dipicu gempa magnitudo 9,1 akibat pergeseran lempeng sepanjang 1.300 km. Tsunami Jepang 2011 dipicu gempa magnitudo 9 akibat pergeseran lempeng sepanjang 500 km.

Dari hitungan hipotetik ahli geofisika Amerika MacCaffrey, menurut Eko jalur subduksi selatan Jawa berpotensi memicu gempa magnitudo 9,6 yang berulang 675 tahun sekali. Kalkulasi serupa untuk pantai barat Sumatera adalah 525 tahun. Penelitian tsunami berhasil mengkonfirmasi hitungan hipotetik itu, bahwa tsunami serupa 2004 pernah terjadi 550 tahun lalu.

"Bencana selalu berulang, menimbulkan kerugian harta dan jiwa sangat besar," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x