Diyakini Pandemi Covid-19 Berakhir pada 2021, Menteri Pariwisata Luncurkan 'We Love Bali'

- 15 Oktober 2020, 07:20 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Wishnutama Kusubandio.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Wishnutama Kusubandio. /Kemenparekaf.go.id

MANTRA SUKABUMI – Pemerintah sesuai agenda penanganan Covid-19, meyakini awal tahun 2021 penanggulangan pandemi Covid-19 sudah bisa teratasi.

Untuk menghidupkan mesin ekonomi yang sempat tertidur selama pandemi Covid-19, kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggenjot kesiapan sektor pariwisata agar segera siap beroperasi dengan standar CHSE (Clean, Health, Safety & Environment).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pemerintah Provinsi Bali meluncurkan program “We Love Bali” sebagai bentuk edukasi sekaligus kampanye peningkatan kualitas penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat di Bali. 

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Dikutip mantrasukabumi.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio saat peluncuran kampanye 'We Love Bali' di Bali Safari, Rabu (14 Oktober 2020), mengatakan pariwisata merupakan sektor yang paling pertama terdampak akibat pandemi COVID-19. Kondisi ini bukan hal yang mudah bagi Provinsi Bali yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan. 

"Sebagai upaya bersama untuk memulihkan pariwisata di Bali, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan para stakeholder menggelar sebuah program yang kita sebut We Love Bali," kata Wishnutama. 

Program 'We Love Bali' melibatkan masyarakat di Bali untuk meninjau destinasi dan melihat langsung penerapan protokol kesehatan yang dijalankan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Terdapat 12 program perjalanan (famtrip) yang masing-masing akan berlangsung selama tiga hari dua malam ke berbagai destinasi di Bali. 

Program famtrip tahap pertama sebelumnya telah dijalankan beberapa waktu lalu ke destinasi di Denpasar, Lovina, dan Kintamani. Secara keseluruhan program ini akan melibatkan 409 pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif, 8.421 tenaga kerja, serta 4.800 peserta dari kalangan masyarakat yang berasal dari Provinsi Bali. 

Baca Juga: Mahasiswa dan Kelompok Islam Indonesia Bergabung dengan Gerakan Batalkan RUU Cipta Kerja

Melalui kampanye ini diharapkan dapat membentuk "safety awareness" yang perlahan tercipta dalam pola pikir pelaku usaha di Bali dan juga wisatawan. Program 'We Love Bali' juga diharapkan dapat mendukung industri pariwisata Bali agar mulai bergerak dan semangat untuk kembali berkarya sekaligus memberikan edukasi dalam mengimplementasikan protokol kebiasaan baru bagi pelaku usaha pariwisata, masyarakat pengelola destinasi wisata, dan masyarakat umum yang mengikuti kegiatan tersebut. 

Pelaksanaan protokol kesehatan yang baik di Bali akan menimbulkan citra positif yang baik untuk sektor pariwisata bukan hanya di Bali tapi juga Indonesia di mata internasional. 

Menparekraf Wishnutama mengatakan, Kemenparekraf/Baparekraf bersama Kemenkeu juga telah menyiapkan dan segera menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp3,3 triliun bagi pelaku usaha pariwisata dan pemerintah daerah untuk membantu meningkatkan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata sehingga tercipta rasa aman dan nyaman bagi wisatawan sekaligus membantu industri pariwisata bertahan di tengah pandemi. 

Baca Juga: Catat, Ini Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji Rp1,2 Juta Gelombang 2, Penuhi Dulu Sayaratnya

Program tersebut ditujukan untuk membantu operasional industri seperti pembayaran gaji karyawan dan lainnya sesuai dengan peruntukkan program. Selain itu, program yang masuk dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini juga untuk membantu industri melengkapi atau penguatan penerapan protokol kesehatan. 

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di kesempatan yang sama mengapresiasi dukungan yang besar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali dengan berbagai program yang menunjang terciptanya kualitas penerapan protokol kesehatan.

Melalui kegiatan ini masyarakat dapat melihat langsung penerapan protokol kesehatan yang dijalankan di destinasi atau hotel-hotel tempat mereka menginap. 

Baca Juga: Fahri Hamzah Gelisah Penangkapan Aktivis: Sebagai Rakyat Salah Ketik Bisa Masuk Penjara

"Dengan melihat langsung penerapan protokol kesehatan yang dijalankan diharapkan dapat tercipta atau terbangunnya kepercayaan masyarakat terhadap pariwisata di Bali, dan juga terhadap pasar. Pasar juga akan terbangun kepercayaanya terhadap penerapan protokol kesehatan di Bali," kata Tjokorda Oka. 

Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat melakukan transaksi di destinasi sehingga dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. ** 

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah