MANTRA SUKABUMI - Tuduhan terhadap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai dalang aksi demo penolakan UU Cipta Kerja.
Tuduhan yang secara terang-terangan disampaikan politisi PDI-P Dewi Tanjung beberapa waktu lalu.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta dua menteri koordinator (Menko) di pemerintahan Presiden Jokowi untuk terbuka ihwal tudingan dalang demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan
Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale
dilansir mantrasukabumi.com dari rri.co.id, Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Melihat respons SBY, kader Demokrat Andi Arief ikut geram dengan tudingan pemerintah yang menyudutkan SBY dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalang dibalik demo penolakan UU Cipta Kerja yang berujung ricuh dibeberapa daerah.
"Kalau sampai tidak ada ada klarifikasi dari Pak @mohmahfudmd, Pak Airlangga, Pak Luhut, dan BIN atas tuduhan bahwa Pak SBY, AHY, dan Demokrat yang difitnah di belakang demo besar ini, maka tidak ada jaminan ketegangan politik ini akan mereda," kata Andi Arief melalui akun Twitter, Selasa 13 Oktober 2020
Kalau sampai tidak ada klarifikasi dari Pak @mohmahfudmd, Pak Airlangga, Pak Luhut dan BIN atas tuduhan bahwa Pak SBY, AHY dan demokrat yang difitnah di belakang demo besar ini, maka tidak ada jaminan ketegangan politik akan mereda.— andi arief (@AndiArief__) October 13, 2020
Tidak hanya itu, SBY juga meminta Badan Intelijen Negara (BIN) terbuka terhadap publik. Menurut SBY, keterbukaan itu diperlukan agar publik tidak saling curiga serta percaya dan tidak menilai bahwa pemerintah suka menyebar fitnah.