Terungkap, Indonesia Masih jadi Konsumen Produk Halal Dunia

- 26 Oktober 2020, 11:20 WIB
Logo Halal MUI.
Logo Halal MUI. /

MANTRA SUKABUMI – Sampai saat ini, Indonesia masih jadi konsumen produk halal dunia. Padahal saat ini, Indonesia memegang posisi sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, yaitu 87% dari total populasi dunia sebesar 267 juta jiwa.

Jelas saja hingga negara Indonesia merupakan pasar yang menentukan dalam perdagangan produk halal dunia. Pemerintah Indonesia sadar atas posisi dan potensi ini, sehingga Pemerintah bertekad untuk mewujudkan posisi Indonesia mampu menjadi produsen terbesar dunia.

Hal ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin, saat menjadi keynote speaker dalam Webinar Strategis Nasional “Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia” yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Pesepeda, Google Maps Kini Hadirkan Fitur Sepeda

Baca Juga: Tips Merencanakan Liburan Akhir Tahun Bersama Traveloka

Pada 2018, Indonesia membelanjakan US$214 miliar untuk produk halal atau mencapai 10% dari nilai total produk halal dunia, dan kita termasuk konsumen terbesar jika dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya. Dikutip mantrasukabumi.com dilansir laman ekon.go.id pada Minggu, 25 Oktober 2020.

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menyampaikan harapannya agar dapat melakukan langkah-langkah kunci untuk mewujudkan Indonesia menjadi pusat produsen halal dunia. Sebab, Indonesia masih lebih banyak mengimpor produk-produk halal dari luar negeri.

“Indonesia masih jadi konsumen dan ‘tukang stempel’ dari produk halal yang diimpor (dari luar negeri). Lebih dari 50% lembaga sertifikasi halal dunia mendapat endorsement dari Indonesia,” ungkap Wapres yang juga Ulama itu.

Padahal, kata dia, pasar halal global mempunyai potensi sangat besar. Misalnya di 2018, konsumsi produk pasar halal dunia mencapai US$2,2 triliun, dan ini akan terus berkembang mencapai US$3,2 triliun di 2024.

Permintaan produk halal dari konsumen muslim global juga mengalami peningkatan tiap tahunnya.

Berdasarkan Global Economic Report (GER) 2019 memperlihatkan besarnya pengeluaran konsumen muslim dunia untuk mamin, pariwisata, farmasi, serta gaya hidup halal dalam beberapa tahun terakhir, dan ini diproyeksikan mencapai angka US$3,2 triliun di 2024.

Dengan jumlah penduduk muslim dunia yang akan mencapai 2,2 miliar jiwa pada 2030, maka angka perekonomian pasar industri halal pun akan meningkat pesat.

Baca Juga: Jangan Dikupas, Berikut Deretan Buah dan Sayur Lebih Sehat Jika Dimakan dengan Kulitnya

“Kita harus sungguh-sungguh menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal di dunia dengan segala sumber daya yang dimiliki. Salah satunya dengan meningkatkan ekspor (produk halal) kita yang saat ini baru 3,8% (senilai US$7,6 miliar) dari total pasar halal dunia.

Sementara, berdasarkan GER 2019 juga, (malah) Brazil yang merupakan eksportir produk makanan-minuman (mamin) halal nomor satu di dunia dengan nilai US$5,5 miliar, disusul Australia dengan US$2,4 miliar,” kata Wapres Ma’ruf.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x