Begini Pesan Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama

- 4 November 2020, 06:00 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Facebook/Presiden Joko Widodo

MANTRA SUKABUMI – Presiden Joko Widodo  atau Jokowi dalam rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama pada 3 November 2020, menjelaskan di tengah dinamika sosial dan politik global, kemajemukan bangsa, termasuk keberagaman agama, tak menjadi penghalang bagi kita untuk tetap hidup rukun, saling mengayomi, dan saling melindungi sebagai saudara sebangsa dan setanah air. 

Presiden Jokowi juga mengatakan kerukunan antar umat beragama tidak muncul secara tiba-tiba. Hal tersebut merupakan hasil kesadaran bersama bahwa perpecahan dan egoisme golongan akan membawa kehancuran.

"Kerukunan antar umat beragama tidak muncul secara tiba-tiba. Kerukunan itu merupakan hasil dari kesadaran bersama bahwa perpecahan dan egoisme golongan akan membawa kehancuran," ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Cara Resmi Daftar BPUM UMKM Rp2,4 juta, Ikuti Aturan Ini dan Tunggu SMS dari Bank Penyalur

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari presidenri.go.id pada 4 November 2020, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya bagi para penegak dan aktivis kerukunan umat beragama yang merawat kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat.

"Forum Kerukunan Umat Beragama merupakan miniatur kebhinekaan Indonesia. Saya berharap tidak ada satupun yang ditinggalkan ataupun dipinggirkan. FKUB hendaknya menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama dari beragam kelompok.Komitmen ini harus tertanam kuat dalam kesadaran para tokoh dan aktivis FKUB di semua tingkatan," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi berpendapat moderasi beragama merupakan pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah adanya gelombang ekstremisme di berbagai belahan dunia.

"Tantangan kehidupan beragama kian hari kian berat. Kehadiran media sosial dalam mewarnai kehidupan beragama dewasa ini tidak bisa diabaikan. Tidak jarang media sosial membawa racun seperti hoaks dan ujaran-ujaran kebencian yang justru menimbulkan perpecahan," kata Jokowi.

"Untuk itu dibutuhkan figur dan tokoh-tokoh agama yang mempersatukan, merangkul, serta piawai melakukan perbedaan pilihan dan paham menjadi kekuatan. Sehingga umat tidak terjebak pada pandangan pandangan yang ekstrem dan melegalkan kekerasan," kata Jokowi sebagai tambahan.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah