Presiden Jokowi Intruksikan untuk Tingkatkan Inklusi dan Literasi Keuangan

- 11 November 2020, 17:25 WIB
Presiden RI Jokowi
Presiden RI Jokowi /

MANTRA SUKABUMI - Joko Widodo (Jokowi) selaku Presiden RI mengingatkan jajaran menterinya bahwa masih ada pekerjaan rumah (PR) besar bagi Indonesia, untuk menaikkan tingkat inklusi dan juga literasi keuangan digital.

Keduanya menjadi sangat penting untuk menjadikan Indonesia lebih unggul dari negara-negara lain di wilayah Asia Tenggara.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan Indonesia Fintech 2020 dan Pekan Fintech Nasiona, hal tersebut diketahui sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com melalui Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu, 11 November 2020.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

"Kita masih punya pekerjaan rumah besar dalam pengembangan teknologi finansial. Indeks Inklusi keuangan kita masih tertinggal dari negara-negara ASEAN," cetus Presiden.

Hingga September tahun ini, literasi keuangan Indonesia juga masih rendah. Menurut Jokowi, hal itu dikarenakan masih banyaknya yang menggunakan transaksi informal.

"Di tahun 2019, Indeks Inklusi Keuangan kita 76%, lebih rendah dari negara-negara lain di ASEAN, misal Singapura 98%, Malaysia 85%, Thailand 82%. Kita masih di angka 76%. Tingkat literasi keuangan digital kita juga massih rendah, baru sekitar 35,5% masih banyak masyarakat yang menggunakan layanan keuangan informal, dan hanya 31,2% yang pernah menggunakan layanan digital," terang Jokowi.

Karenanya, Jokowi berharap agar para inovator di industri finansial dan teknologi (fintech) dapat mengambil peran sebagai penggerak utama inklusi dan literasi keuangan digital bagi masyarakat.

"Saya harapkan para inovator fintech tidak hanya sebagai penyalur pinjaman dan pembayaran online saja, tapi juga sebagai penggerak utama literasi keuangan digital bagi masyarakat, sebagai pendamping rencana keuangan, serta memperluas UMKM dalam akses pemasaran e-commerce," jelas Jokowi.

Baca Juga: Penting bagi Pria Muda dan Dewasa, Ternyata Makanan ini Bisa Tingkatkan Kesuburan Sperma

Untuk diketahui, layanan fintech sat ini telah berkembang cukup pesat. Kontribusi fintech pada penyaluran pinjaman nasional pada tahun 2020 sudah mencapai angka Rp 128,7 triliun. Jumlah ini meningkat 113 persen secara year-on-year, bila dibandingkan dengan periode tahun lalu.

Di tahun 2020 ini, hingga bulan September, sudah ada 89 penyelenggata fintech yang berkontribusi higga Rp 9,87 triliun pada transaski layanan jasa keuangan di Indonesia. Selain itu, Rp 15,5 triliun disalurkan oleh fintech equity funding.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x