Arab Saudi Sebut Ledakan Tangki Bahan Bakar Jeddah Disebabkan oleh 'Rudal Teroris Houthi'

- 24 November 2020, 06:55 WIB
Citra satelit Senin 23 November 2020 dari Planet Labs Inc. yang dijelaskan oleh TankerTrackers.com, menunjukkan tangki yang rusak dan busa pemadam kebakaran di tanah di fasilitas Saudi Arabian Oil Co. di Jiddah, Arab Saudi. (AP)
Citra satelit Senin 23 November 2020 dari Planet Labs Inc. yang dijelaskan oleh TankerTrackers.com, menunjukkan tangki yang rusak dan busa pemadam kebakaran di tanah di fasilitas Saudi Arabian Oil Co. di Jiddah, Arab Saudi. (AP) /

MANTRA SUKABUMI - Sebuah rudal yang ditembakkan oleh militan Houthi di Yaman memicu ledakan dan kebakaran di lokasi distribusi bahan bakar dekat Jeddah pada hari Senin.

Ledakan itu terjadi pada pukul 3.50 pagi dan menyebabkan kebakaran di tangki bahan bakar di stasiun distribusi produk minyak bumi, di utara kota, kata kementerian energi Arab Saudi.

Ledakan itu adalah hasil dari "serangan teroris dengan proyektil," kata kementerian itu.

Baca Juga: Buntut Kerumunan FPI di Megamendung, Kapolres Dicopot dan Bupat Bogor Jalani Isolasi Mandiri

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca dan Oxford 70% Efektif Atasi Virus Corona

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Tim pemadam kebakaran berhasil memadamkan kobaran api, dan tidak ada korban luka atau korban jiwa akibat serangan ini.

Pasokan bahan bakar Saudi Aramco ke pelanggannya tidak terpengaruh.

Koalisi Arab yang berjuang untuk memulihkan pemerintah yang diakui secara internasional di Yaman mengatakan mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban.

"Teroris, milisi Houthi yang didukung Iran telah secara positif diidentifikasi sebagai penyebab serangan teroris pengecut ini," juru bicara koalisi Brigjen. Turki Al-Maliki berkata.

Serangan itu, kata dia, bukan hanya serangan terhadap aset nasional Arab Saudi, "tetapi pada inti ekonomi global dan jalur pasokannya, serta keamanan energi global."

Baca Juga: Pilihan Biden untuk Jadi Utusan PBB akan Temukan Pengaruh Amerika yang Memudar

Dia mengatakan serangan itu merupakan kelanjutan dari serangan terhadap fasilitas minyak lainnya di Kerajaan, termasuk serangan rudal jelajah dan drone di Abqaiq dan Khurais tahun lalu. Serangan itu awalnya diklaim oleh Houthi, meskipun bukti menunjukkan bahwa mereka datang langsung dari Iran.

"Bukti kuat membuktikan keterlibatan langsung rezim Iran dalam serangan teroris menggunakan senjata konvensional canggih buatan Iran," kata Al-Maliki.

Dia mengatakan koalisi akan bertindak untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil.
"Semua elemen teroris yang berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan operasi teroris yang bermusuhan terhadap warga sipil dan objek sipil akan dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan Hukum Humaniter Internasional Kebiasaan," tambahnya.

Baca Juga: PM Israel Netanyahu Adakan Pembicaraan Rahasia di Arab Saudi dengan Putra Mahkota

Dewan Kerjasama Teluk (GCC) juga mengutuk serangan fasilitas bahan bakar Jeddah tersebut, dengan mengatakan pihaknya mendukung setiap tindakan oleh Arab Saudi untuk melindungi keamanannya.

UEA juga mengutuk serangan itu, dengan mengatakan itu adalah bukti bahwa Houthi berusaha merusak stabilitas kawasan.

Kementerian luar negeri Yaman juga mengatakan serangan teror itu membuktikan "kurangnya keseriusan Houthi terhadap perdamaian."

Liga Arab juga mengecam "serangan teroris pengecut" yang menargetkan stasiun distribusi bahan bakar di Jeddah.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: ArabNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x