Jangan Dianggap Sepele, Stres Meningkat Bisa Jadi Ciri Sistem Imun Mulai Lemah

16 Januari 2021, 18:50 WIB
Ilustrasi stres. Jangan Dianggap Sepele, Stres Meningkat Bisa Jadi Ciri Sistem Imun Mulai Lemah /@olly/.*/Pexels.com/@olly

MANTRA SUKABUMI - Sistem imun tubuh lemah bisa dipengaruhi karena berbagai macam hal seperti pola makan yang tidak teratur, dan kekurangan tidur dan hal ini dapat mempengaruhi serta meningkatkan stres.

Menjaga sistem imun tubuh agar tidak melemah bisa Anda lakukan dengan cara mengontrol, dengan berbagai macam cara agar bisa mengurangi stres.

Ternyata masih banyak alasan mengapa sistem imun Anda lemah dan beberapa cara bisa Anda kendalikan, seperti pola makan, tingkat stres, dan jumlah tidur yang Anda dapatkan.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Hadirkan ShopeePay di Gerai Usaha

Baca Juga: Michelle Hancurkan Pernikahan Andin dengan Cara Ini, Kelanjutan Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini

Apabila Anda mengalami gangguan imun dan mengharuskan minum obat tertentu, seperti obat kemoterapi, dan hal ini mungkin dapat kurang mengontrol sistem imun.

"Tidak ada pil ajaib untuk meningkatkan sistem kekebalan," kata dokter pengobatan keluarga Abisola Olulade, dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Menurut dia, perlu membatasi asupan alkohol, banyak berolahraga dan cukup tidur untuk menjaga sistem kekebalan yang sehat.

"Ada tanda-tanda kekebalan yang melemah. Jika Anda terus terkena infeksi, membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dari infeksi, atau jika luka Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, Anda mungkin memiliki sistem kekebalan yang lemah," tutur Olulade.

Baca Juga: Ketua DPR RI Beri Kabar Duka, Puan Maharani: Semoga Korban Meninggal Dunia Diterima Amal Baiknya

Selain itu, seseorang bisa sering mengalami pilek, sering terkena infeksi, lelah terus menerus dan stres yang meningkat.

American Psychological Association menyatakan stres dan kesepian jangka panjang dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.

Hal ini karena stres menurunkan kadar limfosit, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi. Sehingga, seseorang cenderung sakit setelah ujian atau ditugaskan dalam proyek besar di tempat kerja.

Tanda lainnya sistem kekebalan tubuh mulai lemah yakni Anda sering mengalami masalah pencernaan seperti diare, perut kembung, kram dan sembelit.

Baca Juga: Organisasi Habaib se-Indonesia Sampaikan Kabar Duka, Fadli Zon: Allahuyarham Semoga Husnul Khotimah

"Anda dapat memeriksa sistem kekebalan Anda dengan melakukan tes darah untuk memberi tahu Anda apakah Anda memiliki tingkat antibodi yang cukup seperti imunoglobulin, sel darah putih, trombosit, dan sel sistem kekebalan," kata peneliti khusus ilmu gizi, Alex Ruani.

Bisa juga mengenali penyebab sistem kekebalan tubuh lemah antara lain kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol, kurang nutrisi, pengobatan seperti kemoterapi atau perawatan kanker lainnya, gangguan autoimun dan HIV atau AIDS.

Ketika sistem kekebalan Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dokter mungkin memberi tahu Anda mengenai gangguan sistem kekebalan. Ini artinya, Anda mungkin memiliki satu atau lebih dari kondisi seperti defisiensi imun yang didapat, sistem kekebalan yang terlalu aktif dan terkena penyakit autoimun.

Walau masih membutuhkan studi lanjutan, namun gaya hidup sehat termasuk olahraga, pola makan sehat dan meminimalisir stres terbukti memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Tak Cuma Perlambat Detak Jantung, Sering Minum Air Es Ternyata Bisa Sebabkan 8 Bahaya Ini

Untuk individu dengan gangguan kekebalan, meningkatkan sistem kekebalan tidaklah sesederhana itu karena bergantung pada mengapa Anda mengalami gangguan kekebalan, sistem kekebalan yang lemah bisa menjadi permanen.

Dari sisi pola makan, Anda disarankan mengonsumsi makanan sehat yang seimbang, misalnya memasukkan lebih banyak buah dan sayuran, makanan kaya serat, prebiotik (bawang putih, bawang merah, daun bawang, dan lainnya), probiotik (kefir, yogurt dan lainnya) ke dalam menu makanan Anda.

"Makanan atau suplemen tertentu tidak bisa membuat kita kebal. Tapi diet bergizi yang mencakup semua nutrisi penting dalam jumlah yang cukup dapat membantu," kata Ruani.

Untuk memastikan kebutuhan nutrisi Anda terpenuhi, Anda bisa lebih banyak mengonsumsi buah-buahan citrus seperti jeruk dan lemon, sayuran hijau semisal bayam, kangkung, dan sawi; paprika merah, yogurt dan jahe.

Baca Juga: Kabar Gembira, Presiden Jokowi Sebut Aliran Dana 20 M Dolar AS Ditargetkan Segera Masuk Indonesia

"Selain serat, prebiotik, dan probiotik, untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh, Anda juga membutuhkan protein, serat, lemak omega 3, vitamin D, C, B, A, E, dan K yang cukup, serta mineral seperti zat besi, kalsium, selenium, dan zinc," tutur Ruani.

Selain makanan, tidurlah yang cukup. Saat Anda tertidur, tubuh Anda melepaskan kekuatan penyembuhannya atau sitokin pelindung.

Sitokin pelindung adalah protein yang dilepaskan selama tidur untuk membantu tubuh Anda melakukan dua hal yakni mendorong tidur dan melawan infeksi.

Kurang tidur bisa mengurangi jumlah sitokin pelindung yang diproduksi tubuh Anda sehingga membuatnya lebih sulit untuk melawan infeksi.

Baca Juga: Disalurkan dalam Dua Kali Transfer Selama Empat Bulan, Ini Jadwal Penyaluran BLT BPJS Rp2,4 Juta

Baca Juga: Proses Penyaluran BLT BPJS Dilanjutkan, Ini Syarat Dapatkan Bantuan Subsidi Upah Rp2,4 Juta

Hal lain yang bisa Anda lakukan, manajemen stres agar tak merusak kesehatan Anda. Untuk menghalau stres, Anda bisa berolahraga, tertawa, menulis jurnal.

"Kadar hormon stres yang meningkat dan kronis seperti kortisol, adrenalin, dan noradrenalin dapat menjadi imunosupresif, yang berarti hal ini dapat mengurangi respons melawan infeksi sekaligus meningkatkan peradangan dalam tubuh," kata Ruani.

Terakhir, jangan lupa terapkan gaya hidup bersih termasuk mencuci tangan secara teratur, menutup mulut saat batuk dan menjaga kebersihan luka dan perban yang menutupinya.***

 
Editor: Encep Faiz

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler