Maka dari itu kata Gus Baha kenapa menyentuh istri atau suami setelah wudhu batal sedangkan menyentuh ibu, anak keponakan, bibi tidak.
Karena menurut Gus Baha istri itu bukan mahram sedangkan ibu, anak keponakan, bibi itu mahram.
Mendengar hal tersebut, kata Gus Baha akhirnya mereka sadar bahwa selama ini keliru.
"Mereka akhirnya sadar bahwa selama ini keliru membahasakan istri sebagai mahram," kata Gus Baha.
"Akhirnya dia menjadi (pengikut) Imam Syafi’i dadakan," sambungnya.***