Jelaskan Orang Sholeh Harus Kaya, Gus Baha: Tapi Banyak Ulama yang Hidup Sederhana

- 2 Desember 2021, 08:19 WIB
 Orang Sholeh Harus Kaya, Gus Baha: Tapi Banyak Ulama yang Hidup Sederhana./
Orang Sholeh Harus Kaya, Gus Baha: Tapi Banyak Ulama yang Hidup Sederhana./ /Unsplash.com/Viacheslav Bublyk

Bahkan saat hari wafatnya, Imam Malik meninggalkan harta yang cukup banyak, seperti karpet, bantal berisi bulu, dan lainnya yang ketika itu terjual dengan harga lima ratus dinar.

Baca Juga: Meski Sudah Ijab Qobul, Pernikahan Tetap Tidak Sah dan Haram, Gus Baha: 1 Penyebabnya

"Jadi Imam Malik itu kaya, dan Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban juga kaya, tapi juga alim. Itu diakui sendiri oleh Imam Malik,” ucap Gus Baha.  

Akhirnya, lanjut Gus Baha, Imam Syafi’i dibiayai oleh Imam Malik untuk pergi ke Irak guna menemui Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban.

Begitu tiba di kediaman dia, Imam Syafi’i kaget karena si tuan rumah juga sangat kaya, bahkan saat itu ia tengah sibuk menata uang dan emas di ruang tamunya.   

Dalam hati Imam Syafi’i sempat timbul tudingan bahwa Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban adalah materialistis dan keduniawian.

Melihat Imam Syafi’i seperti aneh saat menyaksikan hartanya  begitu banyak,  Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban langung berucap: 

"Anda kagum ini, anda kaget ini. Kalau kamu menyoal orang saleh kaya, ini (harta) saya kasihkan kepada orang-orang fasik biar dipakai judi, selingkuh, maksiat, dan sebagainya,"  kata Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban.  

Lalu Imam Syafi’i menjawab: "Jangan, jangan, harta ini harus tetap di tangan orang saleh. Kalau jatuh ke tangan orang fasik, bahaya."

Dialog antara Imam Syafi’i dengan Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban ini mengisyaratkan bahwa orang alim, orang saleh boleh bahkan harus menguasai harta.

Halaman:

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah