Fadli Zon Ungkap, Keputusan Edhy Prabowo Mundur dari Gerinda dan KKP Adalah Langkah yang Bijak

26 November 2020, 12:00 WIB
Tangkapan Layar Fadli Zon //instagram.com/fadlizon/

MANTRA SUKABUMI - Negara Indonesia lagi-lagi dihebohkan dengan penangkapan seorang politikus yang berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Edhy Prabowo yang merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan, ditangkap oleh KPK terkait kasus penerimaan suap dalam kasus ekspor benih lobster.

Edhy Prabowo ditangkap oleh KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) di Bandara Soekarno-Hatta, usai kepulangannya dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Pastikan Keamanan Akun Anda, Begini Cara Aktivasi Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari ShopeePay

Baca Juga: Memanas, Setelah Edhy Prabowo Ditetapkan Jadi Tersangka oleh KPK, Fadli Zon Soroti Politisi PDIP

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Edhy Prabowo memutuskan dirinya untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dan ia juga mundur dari Wakil Ketua Partai Gerindra.

Kemunduran Edhy Prabowo dari jabatannya mendapatkan respon dari sesama rekan satu partainya yaitu Fadli Zon.

Melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon, ia menuliskan bahwa keputusan yang di ambil Edhy untuk mundur dari patai dan menteri dianggapnya sekabagai keputusan yang sangat bijak.

"Stlh penangkapan tersangka tengah malam ini, EP mundur dr partai n Men KKP. Langkah bijak," ujar fadli, dikutip matrasukabumi.com dari akun Twitter @fadlizon pada Kamis, 26 November 2020.

Tak hanya itu dalam cuitanyya fadli zon, ia juga menyatakan bahwa dirinya mengapresiasi kinerja KPK, dan berharap KPK dapat segera menemukan Harun Masiku, yang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.

Baca Juga: Kepolisian Sebut Penyelenggara Acara Habib Rizieq Berpotensi Jadi Tersangka

"Apresiasi Kerja @KPK_RI. Semoga bisa jg temukan Harun Masiku yang masih "hilang" spt ditelan bumi," lanjut fadli.

Setelah dirinya ditangkap oleh KPK dan ditetapkan sebagai tersangka, Edhy mengucapkan permohonan maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menham Prabowo Subianto yang dianggapnya sebagai guru.

"Pertama saya meminta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah mengkhianati kepercayaan beliau. Minta maaf kepada pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," ujar Edhy.

Tak hanya itu, Edhy juga meminta maaf kepada ibunya dan mengaku akan bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi.

"Saya mohon maaf kepada ibu saya, saya yakin hari ini nonton di TV. Dalam usianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat. Saya masih kuat dan saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi," imbunya.

Baca Juga: Pakar UGM Sebut Pemerintah dan Aparat Harus Tegas Larang Kerumunan, Termasuk Reuni 212

Tak hanya meminta maaf kepada sang ibu, Edhy Prabowo juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khusunya kepada masyarakat Kelautan dan Perikanan.

"Kemudian saya juga mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kelautan dan Perikanan yang mungkin banyak terkhianati, seolah-olah saya pencitraan di depan umum, itu tidak, itu semangat. Ini adalah kecalakaan yang terjadi, dan saya bertanggung jawab terhadap ini semua," tambahnya.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler