Singgung Maraknya Kasus Korupsi di Indonesia, Mardani Ali Kutip Ucapan Buya Hamka

3 Februari 2021, 12:06 WIB
Singgung Maraknya Kasus Korupsi di Indonesia, Mardani Ali Kutip Ucapan Buya Hamka.*/ / instagram.com// @mardanialisera

MANTRA SUKABUMI - Politisi PKS, Mardani Ali Sera singgung soal maraknya kasus korupsi di kalangan pejabat dalam negeri.

Dalam pernyataan tersebut, Mardani Ali Sera juga mengutip ucapan Buya Hamka, bahwa jika hanya bekerja, monyet pun bisa bekerja.

Pernyataan Mardani Ali Sera tersebut disampaikan dalam rangkaian cuitan yang diunggah di akun Twitter @MardaniAliSera pada Rabu, 03 Februari 2021.

Baca Juga: Brand Lokal Favorit Masyarakat Kini Hadir Jadi Merchant Baru ShopeePay

Baca Juga: Tak Hanya Picu Penyakit Ginjal, Ternyata Sering Makan Jengkol Bisa Sebabkan 4 Bahaya ini untuk Kesehatan

Di awal utas tersebut, Mardani Ali mengatakan bahwa aturan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law dinyatakan pemerintah sebagai penentu pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Namun, Mardani Ali Sera menyebut bahwa pemerintah seakan lupa bahwa kasus korupsi yang menyeret sejumlah pejabat petinggi pemerintahan menurutnya merupakan rintangan utama dalam investasi maupun iklim usaha.

“Sementara komitmen untuk memberantas korupsi justru melemah,” tulis Mardani Ali Sera, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter resmi @MardaniAliSera pada Rabu, 03 Februari 2021.

Baca Juga: 4 Fraksi Partai Demokrat Sepakat Dorong KSP Moeldoko, Ferdinand: Khawatir Kudeta Benar-benar Dilakukan

 

Baca Juga: Meski BLT BPJS Tidak Dilanjutkan, Jangan Khawatir Pekerja yang Berhak Terima Bantuan Tetap Diberikan

Mardani Ali Sera juga mengatakan bahwa pemulihan ekonomi akan sulit dilakukan selama kasus korupsi di dalam negeri marak terjadi.

Menurutnya, penyerdehanaan proses perizinan yang ada di UU Cipta Kerja belum mampu menyentuh akar masalah ekonomi, yakni korupsi.

“Contoh kasus ‘permainan bansos’ yang belum hilang dari ingatan publik,” lanjut Mardani Ali Sera.

“Padahal jika dilihat dari sisi ekonomi, pemberian bansos ditujukan untuk jaring pengaman sosial dan sekaligus bentuk intervensi kebijakan untuk mendorong daya beli masyarakat yang runtuh akibat Covid-19,” tambahnya.

Baca Juga: KPU Batalkan Kemenangan Bupati Terpilih Karena Berstatus Warga AS, Ferdinand: ini Kesalahan yang Fatal

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut juga menyinggung soal Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang menurutnya ‘anjlok’ dari level 40 dan ranking 85, ke level 37 dan ranking 102, berdasarkan data dari Transparency International Indonesia.

“Temuan ini jadi warning bahwa permasalahan korupsi kian hari makin memburuk,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mardani Ali Sera memaparkan soal Global Competitiveness Report tahun 2017-2018, yang menyatakan jika faktor utama terhambatnya investasi di dalam negeri adalah korupsi, inefisiensi birokrasi, infrastruktur yang tidak memadai serta kebijakan yang tak stabil.

“Komitmen pemerintah dalam aspek ini belum terlihat,” kata Mardani Ali Sera.

 

Baca Juga: 4 Faksi Partai Demokrat Sepakat Dorong KSP Moeldoko, Ferdinand: Khawatir Kudeta Benar-benar Dilakukan

Baca Juga: Natalius Pigai Dilaporkan Analisis Pernyataan Puan Maharani, Fadli Zon: Saya Orang Minang Tak Tersinggung

Maka dari itu, menurut Mardani Ali, beragam upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah akan kontraproduktif sekalipun regulasi sudah diubah melalui UU Cipta Kerja.

“Selama korupsi dan penegakannya masih sumir, maka investasi yang kerap pemerintah ‘agung-agungkan’ tidak akan bergerak signifikan,” bebernya.

Di akhir rangkaian cuitan tersebut, Mardani Ali Sera mengutip ucapan Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka, yang menurutnya bisa menjadi pengingat kepada pemerintah untuk bekerja efektif, efisien dan tepat sasaran.

Baca Juga: KSP Moeldoko Diduga Akan Kudeta AHY, Rocky Gerung: Dia Sudah Matang di Dunia Politik

“Jadi ingat pesan Buya Hamka, ‘jika kerja sekadar kerja, monyet di hutanpun kerja’,” kata Mardani Ali Sera.

“Pesan ini bisa menjadi pengingat jangan hanya sekadar kerja dan pemerintah dengan kepercayaan penuh dari masyarakat mesti bisa kerja efektif, efisien dan tepat sasaran,” pungkasnya.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler