Sindir Tarian Sambut Presiden di Yogjakarta, Rocky Gerung : Petruk Apa Pinokio yang di Vaksin

12 Maret 2021, 09:28 WIB
Sindir Tarian Sambut Presiden di Yogjakarta, Rocky Gerung : Petruk Apa Pinokio yang di Vaksin./ /Twitter kantor staf presiden

MANTRA SUKABUMI - Saat kunjungan kerja ke Yogyakarta untuk menyaksikan langsung vaksinasi bagi seniman Jogja dan Jawa Tengah, menyisakan cerita yang bikin publik menafsirkannya berbeda-beda.

Presiden RI Joko Widodo disambut meriah oleh tarian Petruk ketika tiba di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja (PSBK), Yogayakarta.

Tarian yang memperlihatkan sejumlah penari dengan dandanan wayang Petruk ini dipertontonkan dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi para seniman di padepokan tersebut.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Sindir SBY dan Amien Rais, Addie MS: Tuhan Tak Suka, Aku Takut Neraka Jahanam

Petruk yang menyambut Jokowi dibuat memiliki hidung yang panjang, padahal umumnya wayang Petruk tidak berhidung panjang.

Di sisi lain, pihak yang menyajikan tarian tersebut, Butet Kartaredjasa, mengatakan bahwa pemilihan karakter Petruk dalam tarian tersebut hanya sebagai simbol saja.

"Sengaja saya memilih Petruk sebagai tokoh, tadi Bapak disambut Petruk, nanti juga ada pertunjukan tari 'Petruk Divaksin', karena tamu kita ini sering dicondo sebagai Petruk," ujar Butet.

Butet juga menyebutkan bahwa tokoh Petruk ini memiliki banyak kesamaan dengan Jokowi.

Sementara itu, beragam tanggapan dilontarkan terkait dengan sambutan tarian Petruk ini, tak terkecuali dari pengamat politik, Rocky Gerung.

Baca Juga: Habib Rizieq Dituntut 10 Tahun Penjara, Refly Harun : Tuntutlah Sesuai Kasusnya

Dia menilai bahwa seniman Butet memang kerap menyampaikan sindiran lewat karya seni yang ditampilkannya.

"Begitu nama Butet, itu isinya sudah pasti sindiran. Kan Butet gak bisa kita tafsirkan lain kecuali menganggap dia adalah penyindir satire melalui karakter-karekter pewayangan," ujar Rocky, dari kanal Youtube, dikutip mantrasukabumi.com, Jum'at, 12 Maret 2021.

https://youtu.be/jEBlqrbIRIs

Menurutnya, kultur seniman Yogyakarta memang kerap nyeleneh atau meledek melalui karya seni.

Akan tetapi, para seniman Jogja ini sebetulnya tengah berupaya untuk memberikan pesan kepada presiden mengenai pentingnya kepemimpinan, etika, dan integritas.

Baca Juga: 9 Bahasa Kekinian yang Lagi Hits, Salah Satunya Ada Ghosting

Baca Juga: Kronologis AHY jadi Ketum dan Moeldoko yang Tak Pernah Berkeringat di Demokrat

"Dan figur Petruk justru selalu dalam bentuk ngeledek sebetulnya, tapi ada lucu-lucunya, (misal) 'Petruk Jadi Raja'. Hal yang sebetulnya nggak pernah dibayangkan orang, tapi bisa dibayangkan apa yang terjadi kalau Petruk jadi raja dengan seluruh kemampuan Petruk?" katanya.

Sementara itu, terkait dengan hidung panjang yang mirip dengan tokoh Pinokio dalam tarian Petruk tersebut, Rocky Gerung menilai hal tersebut sebagai bentuk kritik dan sinisme yang sangat dalam.

"Seharusnya kita mau cari satu local wisdom dari peristiwa itu untuk mengingatkan istana atau kekuasaan bahwa sinisme publik itu bahkan masuk ke wilayah kepekaan estetik. Seringkali seni memang dimaksudkan untuk memberi sindiran kepada kekuasaan," tutur Rocky Gerung melanjutkan.

Seni, lanjut Rocky, berfungsi untuk meluruskan kembali akal dan batin yang sehat yang dilupakan oleh seorang pemimpin.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Say Hello, Fahri Hamzah Malah Kena Semprot Susi Pudjiastuti

"Jadi saya kira Butet mau memberi pesan bahwa rawatlah batin bangsa ini. Kalau punya ambisi takar-takarlah ambisi, sebab ambisi yang berlebih itu justru akan membahayakan kehidupan bersama," ujarnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi ketika melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta guna menyaksikan langsung vaksinasi untuk seniman, disambut dengan tarian yang diperankan oleh petruk yang berhidung panjang. Tarian ini menjadikan multitafsir dikalangan masyarakat.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler