Soal Situasi di Myanmar, Jokowi akan Dialog dengan Sultan Brunei

19 Maret 2021, 14:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).* /Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden/Youtube Sekretariat Presiden

MANTRA SUKABUMI - Presiden Jokowi menyampaikan konferensi persnya, mengenai situasi terkini di Negara Myanmar.

Jokowi menyampaikan duka cita dan simpati yang dalam kepada korban dan keluarga korban akibat penggunaan kekerasan di Negara Myanmar.

Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Dianggap Artis Kemarin Sore, Mpok Alpa Dihina Raffi Ahmad Sampai Menangis

Sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan, karena keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama.

Indonesia juga mendesak agar melakukan dialog, dan agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaian, dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar.

Jokowi akan melakukan pembicaraan dan negosiasi dengan Sultan Brunei.

Harapan Jokowi agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar

"Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN," ujar Jokowi sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari laman resmi setkab.go.id pada 19 Maret 2021.

Seperti yang ramai diberitakan bahwa Myanmar saat ini sedang dilanda kerusuhan karena kudeta, yang dilakukan oleh militer Myanmar.

Baca Juga: Presiden Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor, Jokowi: Harapkan Vaksinasi Secara Drive Thru di Semua Kota

Baca Juga: Simak 6 Hal Kementerian Agama dalam Mendorong Misi Halal Indonesia

Sejak junta militer merebut kekuasaan dan menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, masyarakat sipil Myanmar turun ke jalan untuk melakukan protes.

Gelombang massa semakin meningkat meskipun pasukan keamanan berulang kali menembakkan gas air mata.

Hingga penggunaan peluru karet dan peluru tajam untuk membubarkan massa, Bahkan militer turut menangkap pengunjuk rasa secara massal.

Hingga saat ini telah banyak korban tewas dari masyarakat sipil myanmar atas kekerasan aparat militernya.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler