New Normal, Aturan Baru Penumpang Selama di KRL Dilarang Berbicara

30 Mei 2020, 15:15 WIB
Calon penumpang KRL Commuter Line antre menunggu kedatangan kereta di Stasiun Depok Lama, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Antrean tersebut dampak dari kebijakan pembatasan jumlah penumpang di setiap rangkaian kereta dalam rangka percepatan penanganan pandemi COVID-19. /ANTARA/.*/ANTARA

MANTRA SUKABMI - Indonesia sedang bersiap untuk menjalani New Normal (Normal Baru) yang akan diterapkan dibeberapa daerah.

Dalam situasi normal baru nanti mode transportasi akan menjalankan prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan.

Baca Juga: Kota Bandung Kembali Perpanjang PSBB, Tempat Ibadah dan Restoran Kembali Buka

Seperti yang akan dilakukan PT Kereta Comuter Indonesia (KCI), untuk menghadapi normal baru pihaknya menyiapkan sejumlah prosedur bagi karyawan maupun pengguna kereta rel listrik (KRL).

Salah satu prosedur yang akan diterapkan adalah penumpang saat di dalam kereta selama perjalanan dilarang berbicara secara langsung maupun melalui saluran telepon.

Baca Juga: Tak Banyak Diketahui, Berikut Rahasia Kapal Induk Milik Amerika Serikat

“Saat ini yang sudah disampaikan adalah imbauan kepada seluruh pengguna untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon seluler, karena salah satu penularan COVID-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari saluran mulut dan hidung saat batuk, bersin, maupun berbicara,” kata Vice President Corporate Communications KCI Anne Purba seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Kebijakan lainnya, diantaranya tetap menjalankan protokol kesehatan pada moda transportasi publik yang sudah berjalan selama ini, yaitu wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun dan di dalam KRL, pemeriksaan suhu tubuh penumpang, dan penerapan physical distancing atau sesuai dengan marka-marka yang ada di area stasiun dan di kereta.

Baca Juga: Diduga Sebar Ujar Kebencian Bernuansa SARA, Abu Janda Diperiksa Polisi

“Untuk semakin memungkinkan kondisi jaga jarak ini, pada waktu-waktu tertentu saat padat pengguna, akan ada penyekatan di sejumlah titik stasiun sehingga jumlah orang yang berada di peron dan di dalam kereta dapat terkendali. Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun,” ujar Anne.

Saat ini, PT KCI juga sudah menyediakan fasilitas wastafel tambahan selain yang telah ada di toilet, agar dapat dimanfaatkan pengguna KRL untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan KRL.

Selain itu fasilitas hand sanitizer di stasiun maupun yang dibawa oleh petugas pengawalan di dalam kereta juga masih tersedia.

Baca Juga: Beredar Kabar Ormas FPI Dibalik Penyebaran Kaus dan Atribut PKI, Simak Faktanya

Kebersihan kereta dan stasiun juga semakin dijaga oleh PT KCI. Sebelum pandemi Virus Corona melanda, seluruh kereta dan stasiun rutin dibersihkan baik saat beroperasi melayani penumpang maupun selepas jam operasional.

Sejak pandemi, pembersihan ini dilengkapi dengan cairan disinfektan dan penyemprotan disinfektan rutin di stasiun maupun sarana KRL. Permukaan-permukaan yang rutin disentuh penumpang di stasiun seperti vending machine, gate tiket elektronik, tempat duduk, hingga pegangan tangga juga dibersihkan sekurang-kurangnya sembilan kali dalam satu hari.

“Untuk menjaga kebersihan ini pula, musala stasiun selama masa pandemi COVID-19 ini tidak menyediakan karpet, sajadah, sarung dan mukena. Kebijakan ini masih akan berlanjut untuk mencegah penularan dari perlengkapan ibadah yang dipakai bersama-sama,” ujarnya.

Baca Juga: Nenek Kamtin Berusia 100 Tahun Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona

Beberapa kebijakan-kebijakan baru yang berlaku dan wajib dilaksanakan bagi petugas frontliner kami maupun pengguna KRL itu sendiri untuk melengkapi protokol kesehatan yang telah berjalan selama ini.

Anne mengatakan pembahasan kebijakan-kebijakan baru lainnya masih berlanjut secara intensif oleh pihak-pihak terkait, merujuk pada berbagai pedoman normal baru yang telah dikeluarkan pemerintah.

“Pengguna KRL juga kami ajak untuk memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas transaksi tiket non tunai dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik bank, dan aplikasi Link Aja,” tuturnya.

Khusus untuk aplikasi link aja, lanjut Anne, saat ini telah ada 40 unit gate yang dapat mengakomodir transaksi jenis ini dan jumlahnya akan terus bertambah.

Baca Juga: Selandia Baru Kini Bebas dari Pandemi Covid-19 dengan Lakukan 4 Kunci Sukses yang Jadi Sorotan Dunia

Artikel ini telah tayang sebelunya di pikiranrakyat.depok.com dengan judul "Aturan Baru Ketika New Normal, Penumpang Dilarang Bicara dan Telepon Selama di KRL".

Menurut dia, imbauan menggunakan transaksi non tunai ini untuk meminimalisir kemungkinan penularan Virus Corona atau COVID-19 dari uang tunai yang sangat sering berpindah tangan.

“Petugas frontliner kami juga telah mulai menggunakan pelindung wajah atau face shield sebagai upaya untuk semakin mencegahan penularan COVID-19. Nantinya seluruh petugas di stasiun maupun Kereta akan mengguna pelindung wajah ini,” paparnya.

Ia mengimbau memasuki era normal baru, tentu akan semakin banyak masyarakat yang kembali beraktivitas, namun jika memungkinkan sebaiknya tetap bekerja dari rumah.

Baca Juga: Kabar Gembira, Preman Pensiun 4 Kembali Tayang Usai Pandemi Berakhir

“Untuk meminimalisir resiko, hanya keluar rumah dan gunakan transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak. Kemudian untuk menghindari antrian, hindari naik KRL di jam2 sibuk karena akan tetap ada pembatasan jumlah pengguna untuk menjaga physical distancing,” imbuhnya.

PT KCI juga menghimbau masyarakat terutama para pengguna KRL untuk gotong royong saling bekerja sama dan disiplin dalam menjalankan ketentuan dan arahan dari petugas dilapangan agar dapat menghambat dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.**(Puji Faujiah/PR Depok).

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler