3 Makna Kunjungan Prabowo Subianto Ke AS, Igor: Diantaranya Endorse Popularitas di Pilpres 2024 

17 Oktober 2020, 06:29 WIB
Menhan Prabowo Subianto menjelaskan mengapa dirinya harus sering keliling ke luar negeri salah satunya ke Amerika Serikat /Instagram.com/@prabowo

MANTRA SUKABUMI – Banyak pendapat dari beberapa pengamat dalam dan luar negeri terkait kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat.

Selain terkait dengan tugasnya sebagai Menhan atas nama Negara dan Pemerintah Republik Indonesia, tentu banyak pengamat melihat makna lain di balik tugas utama itu.

Sementara di dalam negeri menurunnya popularitas Prabowo Subianto dalam beberapa rilis survey calon Presiden dalam pilpres 2024, sebagian pengamat melihat berakhirnya kesempatan Prabowo Subianto di Pilpres.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Baca Juga: Kemnaker Pastikan BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Tidak Akan Ditransfer ke 5 Rekening Ini

Namun sebagian pendapat lain melihat ketenangan Prabowo merespon survey terkait popluaritasnya yang melorot untuk Pilpres 2024, dijawab Prabowo Subianto dengan kinerja dan kapasitasnya di level internasional. 

Amerika Serikat (AS) telah mencabut larangan masuk bagi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto masuk Negeri Paman Sam itu. Prabowo bertolak ke AS memenuhi undangan Menteri Pertahanan Mark Esper dan dijadwalkan melakukan pertemuan penting dengan sejumlah pejabat Pentagon, termasuk Kepala Staf Gabungan Mark Milley.

Pengamat Politik dari Fisip Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara berpendapat setidaknya ada tiga makna penting soal kunjungan Prabowo ke AS saat ini.

"Pertama, becik ketitik olo ketoro. Otomatis segala tuduhan miring terhadap mantan Danjen Kopassus itu pupus," ujar Igor lewat unggahan tertulis yang dikutip mantrasukabumi.com dari akun pribadinya @igordirgantara, Jumat 16 Oktober 2020.

"Kehadiran Prabowo di AS saat ini membuktikan bahwa segala tuduhan tersebut basi dan tidak benar. Keputusan Kementerian Luar Negeri AS memberi visa dan mencabut larangan terhadap Prabowo Subianto sudah tepat," ujar Direktur Survey dan Polling Indonesia (SPIN) ini.

Baca Juga: Kemnaker Sudah Cairkan Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Kepada 11.9 Juta Pekerja, Cek Disini

"Kedua, kehadiran Prabowo Subianto di AS akan meningkatkan political standing dan repositioning-nya dalam konfigurasi politik di Indonesia menjelang 2024. Praktis saat ini tidak ada kasus hukum yang melibatkan Prabowo Subianto," tuturnya.

Igor melanjutkan narasinya bahwa sebelumnya, Prabowo juga diundang dan diterima oleh negara-negara besar lainnya, seperti Tiongkok, Rusia, Prancis, dan Jepang. Tidak bisa disangkal bahwa hal ini menunjukan kapasitas Prabowo yang memang sangat diperhitungkan sebagai figur pemimpin Indonesia yang akan datang. 

Dia mengatakan, tidak mungkin pemerintah AS sembarangan mengundang pejabat tinggi suatu negara untuk datang sebagai agenda kunjungan resmi kenegaraan. Prabowo adalah salah satu tokoh politik nasional yang punya pengikut dan simpatisan cukup banyak di Indonesia.

Baca Juga: Komnas PA: Anies Baswedan Gagal Paham dan Salah Fokus Terhadap Perlindungan Anak

"Kunjungan Prabowo mengindikasikan sinyal kuat AS akan meng-endorse Prabowo pada Pemilu 2024. AS juga butuh kerja sama dengan Indonesia sebagai balance of power kedekatan Indonesia dengan Tiongkok, serta mendukung freedom of navigation di Laut China Selatan," imbuhnya.

“Ketiga, AS juga berkepentingan agar Indonesia membeli peralatan militer dari AS, seperti pesawat tempur F-35 ketimbang Sukhoi dari Rusia. ** 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: @igordirgantara

Tags

Terkini

Terpopuler