Covid-19 Belum Berakhir, Kasus Norovirus Mulai Muncul di Indonesia, Masyarakat Diminta untuk Waspada

20 Oktober 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi Covid-19 Belum Berakhir, Kasus Norovirus Mulai Muncul di Indonesia, Masyarakat Diminta untuk Waspada /Pixabay/.*/Pixabay/PublicDomainPictures

MANTRA SUKABUMI - Saat ini dunia tengah dilanda penyakit menular yang telah menjadi pandemi yakni SARS-Cov-2 atau Covid-19.

Covid-19 yang telah menelan korban jutaan orang di seluruh dunia masih belum dipastikan ada obat yang dapat menyembuhkannya.

Meski, beberapa negara termasuk Indonesia tengah berjuang untuk membuat vaksin Covid-19.

Baca Juga: Kemnaker Sebut Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan yang Sudah Dicairkan Mohon Dikembalikan, Ini Alasannya

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Vaksin Covid-19 pun yang telah ada kini masih memerlukan uji klinis agar dapat dilakukan vaksinansi.

Virus SARS-Cov-2 atau Covid-19 masih merebak diberbagai belahan negara di dunia hingga saat ini, kini muncul kembali penyakit yang disebabkan Norovirus.

Meski bukan virus baru, Norovirus kini telah masuk ke Indonesia sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada.

Dampak dari dari Norovirus cukup membahayakan karena menjadi salah satu penyebab utama infeksi usus akut.

Baca Juga: Login eform.bri.co.id/bpum untuk Cek Daftar Penerima BLT BPUM Rp2,4 Juta di Bank BRI

Baca Juga: Buruan Cek Penerima BLT Banpres Produktif di Bank BRI, Cukup Masukan Nomor KTP

Berbeda dengan Covid-19, Norovirus menyerang organ pencernaan dan ditularkan melalui makanan atau dikenal dengan istilah food borne.

Secara umum gejala yang timbul ketika seseorang mengalami keracunan makanan antara lain demam, nyeri perut, diare, mual dan muntah.

"Virus ini sebenarnya bukan virus baru. Norovirus menjadi salah penyebab utama terjadi infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia," ujar Guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof Dr. dr Ari Fahrial Syam SpPD(K) MMB, FINASIM, FACP, dikutip dari ANTARA, Senin 19 Oktober 2020.

Otoritas Kesehatan Cina baru-baru ini menyampaikan terjadi kejadian luar biasa (KLB) baru yang disebabkan oleh Norovirus. Begitu pula di Indonesia Norovirus mulai bermunculan.

Baca Juga: Cai Changpan Bunuh Diri, Pakar: Dia Kabur Menghindari Eksekusi Mati, Jangan-jangan Dibunuh

Baca Juga: Bahas Karikatur Nabi Muhammad di Kelas, Seorang Guru Dipenggal di Perancis

Dilaporkan oleh peneliti Indonesia dalam Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020, penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari 91 sampel feses yang diperiksa terdapat 14 sampel atau 15,4 persen yang mengandung Norovirus.

"Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa RS di kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia," ucap Ari.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Prmfnews.Pikiran-Rakyat.com dengan judul Waspada Norovirus, Kasusnya Sudah Mulai Bermunculan di Indonesia.

Gejala klinis yang muncul akibat virus ini bisa terjadi dalam 24 jam setelah mengonsumsi makanan yang tercemar.

Menurutnya, upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi KLB akibat virus ini adalah kualitas makanan yang harus tetap terjaga baik yang disediakan oleh restoran, kantin atau di rumah tangga. Selain itu, masyarakat juga harus selalu rajin mencuci tangan pakai sabun.

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Siap Disalurkan, Begini Cara Cek dengan Nomor KTP di Bank BRI

Baca Juga: Cek BLT Banpres Produktif di Bank BRI, Cukup Masukan NIK di eform.bri.co.id/bpum

Berdasarkan data yang diterima dari Center for Disease Control and Prevention Tiongkok, lebih dari 30 kejadian luar biasa sudah terjadi sejak September 2020 dan melibatkan 1.500 kasus terutama dilaporkan ditularkan melalui kantin karena adanya makanan yang tercemar.

Norovirus bukanlah virus baru dan bisa ditemukan di banyak negara, biasanya bermula dari restoran yang makanannya tercemar oleh Norovirus ini dan akhirnya terjadi kejadian luar biasa akibat banyak pelanggan restoran tersebut yang terinfeksi.

"Sampai saat ini prinsip penanganan kalau terinfeksi oleh virus ini adalah memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare. Mengganti makanan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari makan pedas dan berlemak," pungkasnya.**(Rizky Perdana/PRRM News PRMN).

Editor: Encep Faiz

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler